SURABAYA, Beritalima.com| Perkembangan digitalisasi secara revolusioner tentunya harus disikapi secara cerdas, terutama para pelaku usaha dari kalangan milenial. Oleh sebab itu, melalui webinar yang rutin diselenggarakan oleh STAI Taruna Surabaya, Dr. Lia Istifhama, M.E.I., yang merupakan Ketua Yayasan UNITA, mengambil topik Soft Skill Enterpreneurship dan E-commerce Bagi Generasi Milenial.
Terlaksana pada Minggu, 10 April 2002, topik tersebut disampaikan pada peserta webinar yang terdiri dari kalangan mahasiswa, dosen dan umum. Ning Lia, sebutan akrabnya, memulai penjelasannya dengan mengajak milenial menjadi Edupreneur CANTIK.
“Penting bagi pelaku usaha agar membangun edupreneur CANTIK, yaitu Cerdas Membaca Realitas, Inovatif, dan Kreatif melalui Pemanfaatan Digitalisasi. Oleh sebab itu, enterpreneur pun harus mampu memahami e-commerce. Peran dalam enterpreneur ini, menjadi upaya kita melawan kemiskinan kultural sehingga menguatkan kesejahteraan bangsa ke depan.”
“Konsep meningkatkan soft skill enterpreneur dapat ditempuh melalui ragam strategi, diantaranya ‘BUDGET’, yaitu Business Plan, Unity in Financial, Demand, Goals, Evaluation, dan Threatness.”
Lebih lanjut, ‘Business Plan’ diterangkannya sebagai perencanaan bisnis yang dibuat dengan strategi-strategi, diantaranya konsep usaha, pemasaran, keuangan, penetrasi pasar, meningkatkan bottom line (laba bersih) dan sebagainya. ia pun menekankan pentingnya strategi out of the box. ‘Unity in financial’ adalah manajerial keuangan, yaitu memiliki analisa anggaran operasional, rencana pembiayaan, estimasi profit, dan strategi low cost high productivity.
Berikutnya adalah ‘Demand’, yaitu pangsa pasar. Diterangkannya, bahwa pangsa pasar adalah mengenal target konsumen sesuai kelas sosialnya, preferensi (pilihan) konsumen, promosi, dan mengenal permintaan atas diversifikasi (alternatif produk). Sedangkan ‘Goals’ adalah diterangkannya sebagai prinsip produk. Diantaranya adalah, bahwa produk memiliki manfaat, bisnis berjalan sesuai visi misi atau tujuan, dan mampu melakukan product positioning.
Indikator lainnya adalah ‘Evaluation’ dan ‘Threatness’, yaitu pentingnya melakukan evaluasi untuk rencana bisnis selanjutnya, mengevaluasi kanal atau saluran distribusi, analisa SWOT, desain pengembangan, manajemen resiko, survei, hingga mengenal entry barrier, yaitu peluang untuk menghambat datangnya kompetitor.
Adapun Webinar STAI Taruna, berlangsung rutin sejak 4 April 2022. Beberapa tema dan narasumber, antara lain: Poligami dalam Pandangan Hukum Positif (H. Zuman Malaka, M.Kn.), Pembelajaran Bahasa Arab Pada Buku Modern (Dr. Saiul Anah), Teknik Pengelolaan Kelas Sebagai Solusi Meningkatkan Kualitas Pembelajaran (Dra. Lailatu Zahroh, M.Pd.I.), Penegakan Hukum Pidana Penyalahgunaan Narkotika (Imam Sujono, SHI., MH.), Penggunaan Gadget Dalam Pendidikan (Abdullah Isa, M.Pd.I.), Hukum Administrasi dan Etika Politik Pemerintahan (Miftahul Amin, M.Pd.I.), dan Problema Pengangguran Terdidik (Umi Musya’adah M.Pd.I.).