Budi Laksono Sebut Baguna Miliki Peran Luar Biasa Kawal Bencana

  • Whatsapp

SURABAYA, Anggota DPRD kota Surabaya Budi Laksono mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus melakukan pendampingan dan mengawal kebutuhan masyarakat, terutama warga yang sedang tertimpa musibah.

Seperti peristiwa kebakaran beberapa waktu yang lalu, ketua fraksi PDI-P dan PAN DPRD kota Surabaya ini terus memantau perkembangan dampak musibah kebakaran di Dupak Timur m

“Hari ini DPC PDI-P memberikan bantuan kepada korban kebakaran sebagai wujud kepedulian partai terhadap masyarakat yang mengalami musibah,” terang Budi Laksono saat ditemui awak media di kantor dewan Surabaya, Senin (22/9/2025).

Hal tersebut sesuai dengan arahan ketua umum, bahwa pihaknya harus turun ke masyarakat, menangis dan tertawa bersama rakyat. Melalui bantuan sebagai ujung tombak partai dalam mengatasi bencana, “Hari ini bencana yang muncul di perkotaan Surabaya salah satunya adalah Kebakaran. Jadi sebenarnya program ini sesuai arahan ketua ibu Tri Rismaharini, kita diwajibkan untuk turun ke masyarakat, tergantung dari kultur. Kalau di Surabaya ini kan salah satu musibahnya ya kebakaran kalau tidak musim hujan,” sambungnya .

“Jadi kita turun di masyarakat melalui badan Penanggulangan Bencana kota Surabaya, yang mana saya dari partai dewan pimpinan cabang kota Surabaya hadir dan peduli meringankan beban, di sisi lain kita prihatin dengan beban dampak musibah kebakaran,” tukasnya .

Budi menyebutkan, ia mengawal dampak dari pasca musibah kebakaran itu menyambungkan langsung melalui pemerintah kota Surabaya, agar segera rumah-rumah tersebut ditangani melalui rumah tidak layak huni atau Rutilahu.

“Dengan kondisi seperti ini, saya rasa pemerintah kota Surabaya harus tanggap, karena sudah jelas mereka ini kos dan numpang, sehingga bisa segera terealisasi dampak dari kebakaran tersebut,” sahutnya .

Menurut Budi ada dua titik yang dia datangi, di Gresik TPI dan di Dupak Timur. Di Dupak Timur Budi mewakili Baguna Surabaya, dan ada yang meninggal, karena itu pihaknya menyampaikan turut berdukacita dan bela sungkawa.

“Semoga Mendapatkan kemuliaan disisi Allah dan keluarga diberikan ketabahan, semua harus sabar, In Syaa Allah dalam ujian ini bisa terlewati, karena Allah tidak akan menguji diluar kemampuan umatnya. Kalaupun bisa terlewati, In Syaa Allah akan dimudahkan rejekinya, bangkit perekonomiannya.

Dan kita mengawal dengan Program yang saat ini untuk bisa memperbaiki rumah yang saat ini belum bisa ditempati,” tukasnya m

Budi juga mengatakan bahwa ia memiliki data para korban kebakaran, termasuk yang meninggal. Korban kebakaran yang lokasinya Gresik di TPI itu, reruntuhan bangunan rumah mereka diperbaiki sendiri, karena menunggu dari kelurahan.

“Sementara yang di Dupak Timur kondisi rumah habis, tidak tersisa apapun. Harapan saya dengan cepat, responsif dalam hal penanganan pasca kebakaran.

Karena dia punya rumah jadi otomatis juga mengawasi rumah nya, sambil menunggu. Kalau memperbaiki sendiri kan tidak bisa. Justru nanti jaminan Pemerintah kota selama dia numpang, kos ini bisa setidaknya menjadi perhatian, karena otomatis, rumah kampung itu kan ada yang kondisinya bagus tapi tidak semua, yang lain pasti juga pekerjaannya juga belum tentu bagus. Melihat kondisi rumah nya ya miris, habis semua, terbakar itu habis semua, tidak ada yang tersisa,” tegasnya.

Budi menuturkan bahwa bantuan saat ini hanya permakanan saja yang sudah habis, bahan makanan, mungkin kebutuhan yang lain dia mengaku tidak tahu, karena itu sudah ditangani BPBD. Sekarang ini yang mereka butuhkan supaya rumahnya segera ditempati

“Ya saya rasa saat ini tidak perlu survey-survey, yang diperbaiki sekarang ini kondisinya Pemkot itu lagi, kita tidak memotong anggaran lho dalam Rutilahu, setidaknya seperti ini segera, karena dampak sosial ini sangat perlu, mereka ini ngenger kos, sangat perlu, kalau menunggu ya selamanya seperti ini. Itu belum diapa-apain sama sekali sama pemilik rumah nya, belum dibersihkan juga,” tandasnya.

Menurut Budi pihaknya selama ini memberikan bantuan banyak sekali, jadi bukan di Surabaya saja, termasuk diantaranya terkait ambulan milik PDI-P yang selalu aktif.

“Ambulan PDI-P itu tidak pernah berhenti, mohon maaf, tanda kutip, kita sekarang harus berhati-hati. Ambulan kita itu ambulan jenasah, karena untuk medisnya kita tidak ada, takut kalau terjadi apa-apa, nitizen ini kan sangat peka, nanti kalau orang sakit diangkut ambulan PDI-P, terjadi apa-apa ini tidak bagus, jadi kita benar-benar hati-hati

karena ambulan ini ambulan untuk jenasah,” ujarnya.

Sedangkan untuk bencana banjir PDI-P hadir, termasuk di daerah. Kebetulan bukan di Surabaya saja, bahkan waktu kejadian di gunung Semeru yang di Lumajang, Budi seminggu disana, menampung berbagai kiriman yang ada di Surabaya dengan pos-posnya.

“Jadi kehadiran Baguna itu sangat luar biasa. Dan kita sekarang lagi dalam hal Baguna ya, menginventarisir, apa yang kurang-kurang. Karena kita, mohon maaf ya, kalau ada bencana itu kita harus menyiapkan terpal, kita pakai DPC, DPD PDI-P sarana prasarana seperti itu, kalau kita yang mengawal apa yang jadi kebutuhan di pemerintahan kota,” pungkasnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait