JAKARTA, beritalima.com – Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Budi Tjahyono Prawiro membantah pernyataan Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok yang menuding Gerindra memainkan isu SARA dalam menghadapi Pilkada DKI 2017.
“Gerindra adalah partainya kaum nasionalis, yang tidak mungkin melemparkan isu SARA dalam kegiatan politik,” tandas Budi Prawiro yang juga dikenal sebagai Tokoh masyarakat Tionghoa kepada wartawan, Minggu (14/08/2016).
Dkatakannya, bukti bahwa Gerindra adalah partai nasionalis yakni dengan adanya organisasi sayap (orsap) Persatuan Tionghoa Indonesia Raya (Petir) di tubuh partai berlambang kepala garuda ini.
Budi Prawiro yang juga merupakan Ketua Umum Petir ini mengemukakan bahwa Gerindra selama ini selalu berjuang dengan seluruh komponen bangsa tanpa mempersoalkan SARA.
Pernyataan Ahok yang menuding Gerindra memainkan isu SARA, menurutnya adalah pernyataan yang ngawur.
Budi Prawiro balik menuding perilaku Ahok yang emosional dan kasar itu justru bisa memicu masalah SARA. Karena dikira orang bahwa perilaku Ahok itu mencerminkan perilaku orang-orang Tionghoa di Indonesia.
Budi Prawiro lalu mengingatkan banyak orang Tionghoa di Indonesia yang perilakunya santun tidak seperti Ahok.
Dikatakannya pula bahwa tidak mudah menjaga kondusifitas situasi di Jakarta, yang kerap dilanda isu SARA (suku, agama, ras dan antar golongan).
“Saya, sebagai keturunan Tionghoa, sering mengalami perlakuan yang kurang mengenakkan saat masalah SARA bergejolak. Ingat kan saat terjadi reformasi tahun 1998, dimana kami dari kelompok Tionghoa yang paling menjadi korban. Kini hubungan etnis Tionghoa dengan kelompok mayoritas sudah mulai harmonis, jangan sampai dirusak lagi, gara-gara seorang Ahok yang sikapnya arogan dan kasar,” ujar Budi Prawiro.(Aris/red)
