PAMEKASAN,Beritalima.com| Puluhan para petani umbi porang di madura, Jawa Timur, khususnya di kabupaten Pamekasan mengikuti seminar budidaya tanaman porang dari hulu sampai hilir, yang bertempat di salah satu kafe di Jalan jokotole 179.
Acara tersebut juga sekaligus penandatangan kontrak kerjasama pembelian umbi porang PT Anugerah Porangkaya Indonesia bersama para petani dibawah naungan cv Mukti Porang Madura.
Misdari, Komisaris utama Cv Mukti Porang Madura, mengatakan adanya seminar budidaya tanaman porang ini dilakukan untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan langsung kepada para petani porang di 4 Kabupaten yang ada di pulau madura, khususnya di Kabupaten Pamekasan.
“Kami langsung mendatangkan pemateri dari Banyuwangi. Agar para petani nantinya betul-betul paham dan mengerti cara yang baik untuk budidaya tanaman porang yang ber kwalitas dan bisa menghasilkan,”tuturnya kepada wartawan usai memberikan sambutannya. Minggu(04/04/2021),pagi
Selain itu juga kata Misdari, ke depan para petani porang di kabupaten pamekasan bisa bertambah. Karena permintaan umbi porang di dua periode ini semakin pesat.
“Umbi Porang ini mudah beradaptasi dengan unsur tanah yang ada di madura. Tinggal bagaimana cara kita memilih lahan yang tepat dan proses penanaman, pemupukan, pemeliharaan hingga masa panen nantinya,”imbuhnya.
Ditempat yang sama Direktur PT Anugerah Porangkaya Indonesia, H. Eko Susilo Nurhidayat, menambahkan bagi mitranya di wilayah madura para petani porang disiapkan segala hal termasuk yang berkaitan dengan kwalitas umbi porang yang bisa di handalkan hingga sesuai dengan harga kontrak bersama.
“Kita siapkan mulai dari penanaman, bibit yang unggul tentunya itu sesuai dengan SOP kami. Lalu setelah itu hasilnya nanti kita terima dengan yang sudah bermitra ,”tandasnya.
Dirinya menginginkan agar umbi porang hasil binaannya di bawa naungan PT Anugerah Porangkaya Indonesia dan Cv Mukti porang Madura, nantinya sesuai dengan SOP yang sudah ditentukan bersama .
Karena porang yang ber kwalitas menjadikan acuannya untuk tingkat Ekspor bahan kering yang nantinya dibuat tepung umbi porang. Sehingga bagi yang bermitra harga Rp. 8000 rupiah per 1Kg. Untuk yang belum kontrak tetap akan diterima namun harga tidak sama dengan yang sudah kontrak.
“Untuk yang sudah kontrak satu kali musim dan dua kali musim atau satu tahun dan dua tahun. Dengan begitu yang awalnya petani kita tidak maksimal menjadi maksimal. Dengan beberapa terobosan yang sudah kita siapkan bersama, termasuk profesor yang membidangi di umbi porang,”jelasnya H. Eko Susilo Nurhidayat.
Perlu diketahui bersama ada 10 kecamatan petani porang di Kabupaten Pamekasan yang sudah bekerjasama dengan PT Anugerah Porangkaya Indonesia di bawa cv Mukti Porang Madura.
“Kami mengajak kepada semua para petani khususnya petani porang agar lebih lagi untuk meningkatkan lahan pertaniannya. Karena kami sangat kekurangan umbi porang yang nantinya akan dijadikan tepung untuk di ekspor ke luar Negeri,”pungkasnya.
