LUMAJANG,beritalima.com- Membongkar jaringan bisnis jahat Q-Net yang merugikan banyak orang, dalam penyelidikan tim Cobra polres Lumajang, ternyata bukan hanya di Jawa tetapi sudah merambah ke luar Jawa. Bahkan oknum anggota polisi dituding juga ikut bisnis Q-Net, (13/09/2019).
Berawal dari tertangkapnya seorang inisial MK (51th), tim Cobra polres Lumajang banyak menerima keluh kesah korban di dunia maya. Salah satu akun facebook yang menggunakan akun anonim juga menceritakan bahwa Q-NET sudah berkembang pesat di Provinsi Kalimantan Barat.
Target para leader Q-NET adalah masyarakat pedalaman yang masih belum mengenal dengan bisnis tersebut. Mereka diiming-imingi dan di doktrin dengan kata-kata menjadi kaya serta sukses scara instan.
Sang penulis mengatakan bahwa pada saat presentasi para korban seperti dihipnotis untuk segera bergabung dalam bisnis tersebut. Selain itu dalam presentasi juga selalu mengatakan agarsegera bergabung sekarang karena jika bergabung besok, maka mereka tidak akan sukses.
Cara kerja dari upline Q-NET sendiri menurut sang penulis ternyata juga penipuan. Para upline mengatasnamakan presentasi tersebut sebagai lowongan pekerjaan sehingga banyak masyarakat yang datang dengan sendirinya ke presentasi tersebut. Namun setelah para pencari pekerjaan datang, ternyata mereka disuguhkan dengan presentasi dari perusahaan Q-NET.
Mereka yang datang ke presentasi tersebut kebanyakan dari kalangan menengah ke bawah sehingga mudah tergiur rayuan manis dari mulut para leader. Lebih parahnya lagi para leader ini menyarankan calon korbannya untuk meminjam uang di bank atau menjual tanah dan kebun serta menggadai kendaraan bermotor para calon korban karena biaya untuk bergabung di bisnis ini yang tergolong mahal yaitu 8 juta Rupiah. Bahkan menurut penulis ada juga korban yang rela membeli 3 slot, yang berarti mengeluarkan uang 24 juta Rupiah dengan imbalan mendapatkan alat kesehatan yang tak diketahui khasiatnya.
Untuk di daerah Provinsi Kalimantan Barat, menurut sang penulis perputaran uang di perusahaan Q-NET bisa mencapai ratusan miliar Rupiah setiap tahun sejak tahun 2009. Meskipun sudah berjalan bertahun tahun, namun para korban disana tak berani melaporkan penipuan tersebut karena adanya oknum anggota Polri yang bermain di dalamnya. Penulis mengatakan bahwa anggota polisi tersebut sebanyak dua orang berpangkat Brigadir yang berdinas di Polres Sintang
Di akhir tulisan nya tersebut, sang penulis berharap pihak Kepolisian memberikan jaminan keamanan dan perlindungan hukum kepada para pelapor kasus ini. Hal ini ia lontarkan karena banyaknya intimidasi dari berbagai pihak setelah beberapa rekan nya melaporkan kasus tersebut ke kantor Polisi terdekat.
Dalam pernyataan nya, AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MH MM, yang juga merupakan putra asli Makassar menerangkan pihaknya akan terus mencari bukti terkait tentang penipuan perusahaan tersebut. “Sudah banyak komentar di sosial media yang menceritakan pengalaman pahitnya tentang bisnis di PT Q-NET. Namun demikian saya berharap kepada para korban agar melaporkan kasusnya ke Kepolisian terdekat agar memberikan bukti-bukti terkait sehingga bisa segera di ungkap sistem kerja yang dilakukan oleh para member q-net”, ujar Arsal.
Satu persatu korban dari Q-NET pun akhirnya bercerita di platform lini masa baik di Facebook, Twitter serta di Instagram. Akun @DiandraPrasetya yang diposting di facebook group sahabat M.A.S contohnya, menceritakan kisahnya di masa lalu yang hampir tertipu oleh bisnis tersebut. Ia menuliskan pada masa lalu saat dirinya bekerja sebagai TKI di Hongkong, diajak oleh teman baiknya untuk berbisnis di PT Q-NET.
Awalnya ia diajak oleh teman nya untuk ikut seminar wirausaha, agar mendapatkan penghasilan tambahan selain dari hasil kerjanya. Iapun menulis diajak oleh teman nya ke suatu restoran untuk bertemu dengan seseorang yang dikenalkan sebagai senior yang telah sukses di perantauan. Di restoran tersebut, ia menceritakan ditraktir oleh orang yang baru ia kenal tersebut. Seusai makan ia diajak untuk masuk suatu ruangan. Ternyata di dalam ruangan tersebut dirinya telah ditunggu oleh banyak orang yang tak ia kenal. Dari situlah seminar tentang PT Q-NET dimulai. Bahkan saking banyaknya yang datang, seminar tersebut dibagi kedalam beberapa sesi.
Dalam seminar tersebut,para pemateri yang selanjutnya disebut sebagai senior menjelaskan berbagai macam khasiat bioglass maupun kalung yang merupakan produk dari PT Q-NET. Sang penulis menjelaskan bahwa sebenarnya dirinya juga tertarik untuk membeli produk tersebut sekaligus bisa bergabung ke dalam bisnis ini, namun dirinya tak punya uang lantaran telah mengirim gajinya ke rumah. Iapun akhirnya berjanji kepada para seniornya tersebut untuk bergabung setelah mendapatkan gaji kelak. (Jwo)