Buka Gelar Pangan Nusantara, Wagub Emil Ajak Masyarakat Jatim Gemar Konsumsi Beragam Produk Pangan Lokal

  • Whatsapp

Malang, beritalima.com – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak membuka Gelar Pangan Nusantara dalam rangka Hari Pangan Nusantara 2022 di Gedung Rektorat Universitas Brawijaya Malang, Sabtu (22/10).

Dalam sambutannya, Wagub Emil mengajak masyarakat Jatim untuk bersama-sama mengubah mindset pola konsumsi agar berorientasi terhadap makanan gizi aman dan seimbang. Terutama, menggemari bahan pangan produksi lokal yang sesuai dengan semboyan B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman).

“Mari kita kembangkan dan terapkan mindset pola konsumsi masyarakat menuju ke arah konsumsi yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Ini akan mempromosikan potensi aneka pangan lokal nusantara dari seluruh daerah, sehingga dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap produk pangan nusantara,” ungkapnya.

“Seluruh kekayaan ini merupakan potensi yang dapat diandalkan untuk pemenuhan dan penganekaragaman pangan yang bergizi seimbang sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk hidup sehat dan produktif,” tambahnya.

Ajakan ini diharapkan sejalan dengan tema Hari Pangan Sedunia tahun ini yang diperingati tanggal 16 Oktober 2022 lalu, yaitu “leave no one behind, better production, better nutrition, better Environment, better life.”

“Semua orang, apa pun latar belakangnya, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan makanan bergizi,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wagub Jatim itu juga mengusulkan setiap kafe dapat menciptakan menu khusus dengan menggunakan bahan pangan lokal. Swlain itu, dapat mempromosikan keberagaman produk lokal pangan Jatim.

“Kami di Pemprov Jatim sangat mendukung jika kafe-kafe lokal dapat membuat specialty menu yang menggunakan bahan dasar produk pangan lokal,” sebutnya.

Emil juga menekankan, bahwa Jawa Timur merupakan provinsi dengan kontribusi no. 1 nasional untuk komoditas jagung, cabe rawit, bawang merah, mangga, pisang dan mawar. Sama halnya dengan komoditas pangan lain yang meliputi sapi potong, sapi perah, ayam petelur, daging, telur, dan susu.

Tak berhenti di situ, Jatim adalah eksportir tertinggi Nasional untuk komoditas perikanan. Di antaranya tuna, cakalang, tongkol dan udang.

Karena itu, Wagub Emil mengharapkan momentum ini menjadi salah satu pemicu kedaulatan pangan Jatim melalui konsumsi keberagaman pangan lokal.

“Selain itu juga kita jadikan momentum gerakan keragaman pangan yang berbasis pangan lokal. Kita bisa mengembangkan lagi potensi yang dapat mewujudkan kedaulatan pangan ini,” ujarnya.

Ia juga berharap dengan adanya Gelar Pangan Nusantara ini, potensi keragaman pangan Indonesia dapat makin dikenali dan menunjukkan potensi daya saing globalnya.

Tak lupa, Emil pun berterimakasih pada Badan Pangan Nasional atas harga pangan yang terkontrol dengan baik dari hulu ke hilir. Sehingga, kesehahteraan para petani dan konsumen dapat terjaga.

Ia pun menyatakan bahwa Jatim siap berkomitmen untuk menyuarakan diversifikasi pangan dan pengolahan produk pertanian secara holistik dengan mitra akademik, seperti Universitas Brawijaya Malang.

“Saya juga menyampaikan terimakasih kepada BPN karena senantiasa memastikan bahwa pangan terjangkau bagi masyarakat tetapi juga menperhatikan kesejahteraan para petani, pelayan, dan peternak yang jumlahnya 30% dari masyarakat Jatim,” katanya.

Sementara itu, Ketua Badan Pangan Nasional RI Arief Prasetyo Adi menyampaikan terimakasihnya pada masyarakat Jatim. Sebab, Jatim telah berkontribusi banyak pada pangan nasional. Ketika provinsi lain membahas ketahanan pangan, Jatim sudah terlebih dahulu ada di fase kedaulatan pangan.

“Terimakasih kepada Jawa Timur, karena panen di Jatim-lah kita dapat makan sehari-hari. Provinsi lain masih membahas ketahanan pangan, Jatim justru sudah membahas kedaulatan pangan,” katanya.

Di akhir, ia berpesan pada Emil untuk mengkampanyekan gerakan Isi Piringku yang terdiri dari 1/3 karbohidrat, 1/3 sayuran, 1/6 lauk pauk, dan 1/3 buah-buahan.

“Saya juga meminta tolong Pak Wagub untuk sebarkan dan kempanyekan Isi Piringku ini, agar masyarakat Jatim mengkonsumsi makanan yang beragam dan bergizi, sesuai dengan B2SA,” imbuhnya.
(red)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait