SURABAYA, beritalima.com | Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak membuka Pengembangan Kompetensi Manajerial ASN di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Webinar ASN Belajar seri 48 Tahun 2022 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Timur di Jalan Balongsari Tama Tandes Surabaya, Jumat (23/12) pagi.
Dalam sambutannya, Wagub Emil menekankan pentingnya life long learning atau belajar yang terus menerus bagi aparatur sipil negara (ASN). Untuk menjadi ASN yang profesional, ASN harus mau terus belajar untuk menjawab tuntutan perkembangan zaman.
“Terminologi ASN belajar ini terminologi yang menurut saya sangat penting bahwa Life Long Learning adalah hal yang paling penting bagi setiap insan yang ingin menjadi profesional,” Kata Wagub Emil.
Hal itu juga ia tekankan mengingat ilmu tidak statis, tetapi terus berkembang sesuai perkembangan zaman. Utamanya bagi ASN yang bekerja di birokrasi dan pelayanan kepada masyarakat.
“Tuntutan zaman terus berubah dan kita harus secara continues melakukan self upgrading, ” imbuhnya.
Emil mengatakan bahwa tidak dipungkiri dengan bekerja pun ASN sesungguhnya juga telah belajar karena ia akan secara langsung memahami dan menjalankan hal-hal yang berkaitan erat dengan pekerjaannya yang juga bernilai ilmu. Akan tetapi, lanjutnya, ketika dibarengi dengan forum belajar bagi ASN maka akan lebih maksimal.
“Jadi tacit knowledge itu ilmu yang tidak dituangkan dalam text book tapi kita semakin menjalani akan semakin cerdas, dan itu mencakup segala hal dalam keseharian kita, di dalam dan di luar jam kerja,” katanya.
Mantan Bupati Trenggalek ini menuturkan bahwa segala yang terjadi di lingkungan kerja akan menjadi sebuah pengalaman yang mampu meningkatkan karakter, kepekaan, dan intuisi. Bagi seorang pemimpin, lanjutnya, ketajaman intuisi juga bernilai penting.
Namun demikian ia menegaskan bagi ASN utamanya pemimpin tacit knowledge saja tidak cukup. Ia juga harus mengembangkan pengetahuannya melalui structure knowledge. Oleh sebab itu, Ia mengungkapkan pentingnya program ASN belajar yang diinisiasi BPSDM Jatim.
“Kenapa kita tetap mengorganisir apa yang disebut ASN belajar, karena structure learning itu juga penting, dan ini kesempatan mengawinkan keduanya ini,” tegasnya.
“Saat hadir mengikuti kegiatan belajar ikut berdiskusi, ini adalah kesempatan Untuk mempertemukan antara tacit knowledge yang diperoleh secara on the job dengan structure learning yang seperti ini dimana dibuat sebuah program pembelajaran itu akan ketemu dan kemudian nyambung,” terangnya.
Sehingga ia berharap melalui program ASN Belajar bisa mwnjadi wadah yang mempertemukan para pejabat yang sudah punya jam terbang luar biasa untuk memantik semangat mereka kemudian merefleksikan dan menyambungkan apa yang sudah dialami dengan ilmu yang diperoleh.
“Jadi ini bisa masuk seri ke 48 menurut saya adalah sesuatu yang sangat penting karena tadi continues Life Long Learning itu menjadi hal pra syarat utama bagi kita semua,” ujarnya.
Tak hanya itu, dengan terus belajar melalui tacit and structure knowledge, ASN juga diharapkan bisa memberikan pelayanan yang langsung berdampak kepada masyarakat seperti harapan presiden. Karena dengan mampu mempertemukan kejadian-kejadian di lapangan dan menyambungkannya dengan ilmu akan tercipta inovasi-inovasi yang bisa memudahkan layanan kepada masyarakat.
Sebagaimana diketahui Presiden Jokowi memberikan arahan 3 poin penting pada reformasi birokrasi. Yaitu reformasi harus berdampak dan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, reformasi bukan sekedar tumpukan kertas, dan birokrasi harus bergerak secara lincah dan aktif.
“Bapak presiden mendambakan birokrasi yang dampaknya terasa di masyarakat, beberapa bisa langsung terasa seperti yang jalan ngurusin jalan ketahuan jalannya bagus atau nggak, kalau yang mengurusi pelayanan publik ketahuan mengurus KTP ruwet apa nggak,” ungkapnya.
Di akhir, Wagub Emil juga menyampaikan pesan Gubernur Khofifah agar menjadikan inisiatif, kolaborasi dan inovasi (IKI) sebagai jawaban atas tantangan masa depan. Semua pihak baik Pemerintah Provinsi, Kabupaten, Kota, maupun lembaga dan komunitas politik harus mau menyatu memadukan inisiatif, kolaborasi dan inovasi.
“Inisiatif, kolaborasi, dan inovatif harus dipadukan sebagai daya cipta warga agar tetap hidup dan mengembangkan kehidupan ekonomi dan politiknya sebagaimana yang sudah sering disampaikan oleh Ibu Gubernur,” pungkasnya.
(red)