Jember, beritalima.com – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka Puncak Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat XIX (BBGRM) yang juga bertepatan dengan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Ke-50 Provinsi Jawa Timur di GOR PKPSO Kab. Jember, Senin (28/11).
Pada momen ini, Sekdaprov Jatim Adhy mengajak segenap masyarakat untuk melestarikan budaya gotong royong. Bukan tanpa alasan, gotong royong adalah budaya dan ciri khas masyarakat Indonesia yang masih tetap lestari di berbagai kalangan masyarakat hingga saat ini.
Ia menegaskan bahwa gotong royong inilah yang menjaga persatuan antar berbagai keberagaman ras, suku, dan agama di Indonesia, khususnya Jatim.
“Gotong royong adalah nilai budaya dan karakteristik masyarakat Indonesia yang mampu bertahan di tengah perbedaan dan perubahan, apalagi dengan adanya prinsip individualisme yang makin tinggi,” sebutnya.
Ia pun berharap agar IKI atau Inisiatif, Kolaboratif, dan Inovatif dapat selalu diintegrasikan dalam semangat gotong royong untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ada di lapangan.
Dengan itu, Adhy memandang bahwa kesejahteraan dan kesuksesan Jatim dapat tercapai berkat kerja bersama. Salah satunya dengan kontribusi TP PKK yang hari kesatuannya juga diperingati pada tanggal yang sama.
“Kita memiliki konsep Inisiatif, Kolaboratif, InovatifInovatif atau IKI. Sekarang tinggal bagaimana kita menyelesaikan masalah di lapangan ddengan menggunakan strategi itu dalam penerapan gotong royong,” ajaknya.
“Kesuksesan Jatim bergantung pada kontribusi berbagai pihak. Hari Kesatuan Gerak PKK ini jadi satu dengan gotongg royong karena PKK turut andil dalam gotong royong dengan memberiksn pengertian kepada keluarga inti. Karena itu, ikatan antara kedua hal ini sangat kuat dan tidak dapat dipisahkan,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak memberikan apresiasi tertingginya pada ruh PKK yang sudah mendarah daging.
Ia mengatakan bahwa ruh PKK akan selalu mendorong dan memotivasi para pengurusnya dimanapun berada. Inilah yang membuat anggota PKK selalu berkiprah dalam bidang pengabdian masyarakat tanpa pandang bulu.
“Dulu saat menjadi Ketua TP PKK Kab. Trenggalek, saya menerima laporan setelah subuh bahwa ada seorang perempuan yang melahirkan di depan toko dan ditolong oleh seorang ibu. Ibu ini tidak pandang bulu dan takut, saya bertanya backgroundnya, dan ternyata beliau adalah pengurus PKK Kecamatan,” ungkapnya. “Itulah yang saya maksud dengan ruh PKK yang mendarah daging.”
Istri Wakil Gubernur Jatim ini mengajak segenap ketua dan pengurus TP PKK se-Jatim untuk terus berkontribusi dalam gotong royong, dari masyarakat untuk masyarakat, demi meningkatkan kesejahteraan bangsa.
“Maka dari itu, di usia ke-50 tahun ini kita sama-sama memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK dengan berbakti untuk bangsa dan berbagi untuk kebaikan bersama,” katanya.
Tak lupa, Arumi turut memperingatkan perihal permasalahan stunting. Diketahui, kini tingkat stunting Jatim berada di angka 23,5%. Arumi mengajak tim penggerak PKK itu bersama gencar menurunkan angka ini setidaknya hingga di bawah angka 20% sesuai dengan target nasional yaitu 14%.
“Selama 59 tahun TP PKK berbakti bersama indonesia. Saya tanya dulu, stunting masih ada mboten, Bu? Jika iya berarti PR kita bersama masih belum selesai. Sekarang stunting kita ada di 23.5%. Kita punya target 14%, kita harus berusaha, minimal harus turunkan di bawah 20%,” katanya.
“Saya harap semangat dan ruh PKK ini dapat selalu bersama kita pertahankan,” tutup Arumi.
Di akhir, bersama Ketua TP. PKK Prov. Jatim, Sekda Adhy membuka dan meninjau pameran aneka stan UMKM dari berbagai wilayah di Jawa Timur, khususnya Jember.
(red)