SURABAYA, beritalima.com | Balai RW 2 Kelurahan Menur Pumpungan menjadi saksi bisu persaudaraan warga Surabaya dengan warga Papua yang sangat erat. Pasalnya, tempat itu menjadi lokasi syukuran mahasiswa asal Papua yang telah menyelesaikan kuliahnya di Kota Surabaya.
Acara yang dikemas dengan ucapan syukur dan terimakasih itu dihadiri oleh Lurah Menur Pumpungan Nurul Muzayanah, Perwakilan Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni Ibrahim, para mahasiswa Papua yang baru diwisuda beserta orang tuanya dan juga RT RW serta warga di Kelurahan Menur Pumpungan. Persaudaraan itu semakin terasa ketika para mahasiswa Papua yang baru diwisuda itu bersalaman satu persatu kepada warga sembari pamitan karena sudah lulus kuliah.
Pada kesempatan itu, Lurah Menur Pumpungan Nurul Muzayanah mengatakan acara ini memang dikemas seperti syukuran karena ada mahasiswa Papua, khususnya dari Teluk Bintuni yang lulus kuliah. Selain syukuran, acara ini memang untuk mengucapkan rasa terimakasih mahasiswa Papua yang telah lulus kepada warga sekitar.
“Di Menur Pumpungan ini memang mahasiswa Papua itu kami dekatkan dengan warga. Mereka pun sering ikut kerja bakti dan berbagai kegiatan warga lainnya, sehingga ketika mereka sudah lulus kuliah, mereka ingin menyampaikan rasa syukur dan terimakasihnya kepada warga, makanya mereka pamitan di acara ini,” kata Nurul ditemui di sela-sela acara, Sabtu (28/9/2019) malam.
Menurut Nurul, di Kota Surabaya, khususnya di Kelurahan Menur Pumpungan, mahasiswa Papua itu seakan menyatu dengan warga dan sama-sama sadar bahwa mereka bersaudara dalam naungan NKRI. Makanya, warga sering menganggap bahwa mahasiswa-mahasiswa Papua itu seperti keluarga. “Karena mereka memang sangat dekat. Warga pun tidak membeda-bedakan mahasiswa Papua itu,” tegasnya.
Philipus Godefridus Hindom, salah satu mahasiswa yang baru lulus kuliah di Universitas Dr Soetomo mengatakan melalui acara ini, ia bersama mahasiswa Papua lainnya, terutama yang berasal dari Kabupaten Teluk Bintuni ingin menyampaikan terimakasih kepada warga Menur Pumpungan yang telah menerimanya selama ini. Sejak kuliah tahun 2013, ia mengaku belum menemui masalah dengan warga sekitarnya.
“Setiap kali kami jalan, kami juga selalu disapa dengan baik, ada kegiatan warga, kami juga selalu ikut, sehingga kami pastikan bahwa warga Surabaya itu baik-baik dan sangat ramah,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa jika kemarinnya banyak mahasiswa pulang kampung karena berbagai isu miring, ia mengaku tidak tergoda untuk pulang kampung. Pasalnya, dia melihat di lingkungan kosannya, tidak ada masalah apapun, sehingga tidak ada alasan untuk pulang kampung dan tidak melanjutkan kuliah. “Kemarinnya saya tidak pulang kampung, karena kami memang aman dan tidak terganggung dengan apapun, jadi tidak ada alasan buat saya untuk pulang,” kata dia.
Oleh karena itu, ia menyampaikan terimakasih banyak kepada warga Kota Surabaya, khususnya warga Menur Pumpungan yang telah mensupportnya selama menempuh pendidikan di Unitomo. Bagi dia, berbagai pelajaran hidup yang telah dijalaninya di Surabaya, akan bermanfaat bagi dia ke depannya. “Sekali lagi terimakasih banyak warga Surabaya, terimakasih banyak Bu Risma,” imbuhnya.
Sementara itu, Ibrahim, salah satu perwakilan Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni yang turut hadir dalam acara itu sangat mengapresiasi acara tersebut. Menurutnya, acara itu sangat luar biasa, apalagi hari ini mahasiswa Papua yang kuliah di Surabaya sudah bisa menyelesaikan kuliahnya di Surabaya ini. “Makanya, kami datang ke sini sebagai bagian dari rasa syukur bahwa adik-adik kami telah selesai kuliah hari ini. Kami datang ke sini bersama para orang tua untuk menyaksikan adik-adik ini,” kata Ibrahim seusai acara.
Menurut Ibrahim, mahasiswa Papua yang telah lulus kuliah ini akan menjadi harapan baru bagi Papua, khususnya bagi Kabupaten Teluk Bintuni. Pasalnya, mereka diharapkan bisa membantu mengembangkan Teluk Bintuni sesuai dengan disiplin ilmu mereka masing-masing. “Ilmu mereka semoga bisa diterapkan di sana (Teluk Bintuni). Apalagi, kami saat ini membutuhkan keperawatan dan ternyata hari ini ada yang lulus dari keperawatan, sehingga tentu ini sangat membantu kami,” kata Ibrahim yang merupakan Kasi Pemerintahan Teluk Bintuni ini.
Oleh karena itu, ia juga menyampaikan terimakasih banyak kepada warga Kota Surabaya dan jajaran Pemerintah Kota Surabaya yang telah menerima anak-anak Papua dengan baik. Ia juga sangat yakin bahwa warga Surabaya tidak membeda-bedakan mahasiswa Papua itu. “Saya lihat kekeluargaan ini sangat luar biasa, karena ternyata keluarga yang ada di Surabaya menerima kami sebagai bagian dari keluarga mereka. Kami juga merasa sama saja dengan saudara-saudara lainnya di sini, dan tidak ada perbedaan, ini sangat luar biasa, terimakasih banyak,” pungkasnya. (*)