MAKASSAR. Buku revisi Diaspora Manggarai Perantauan (Studi di Kota Metropolitan Makassar) akan segera diluncurkan akhir Januari 2022. Buku yang menjelaskan dan mengulas perpindahan orang orang Manggarai ke Kota Metropolitan dari awal sampa pada era kekinian.
Orang orang Manggarai yang bermingrasi ke Makassar, ada diantaranya yag kemudian memilih untuk tinggal dan menetap serta melakukan adaptasi dan integrasi dengan suku Bugis Makassar serta suku suku lain yang ada di Kota Metropolitan.
Demikian ditegaskan penulis buku Diaspora Manggarai Perantauan, Dr Arda M.Si kepada media, Senin 17 Jauari 2022 di Kota Makassar.
Dijelaskan, kedatangan orang orang Manggarai ke Makassar sudah cukup lama jauh sebelum Kemerdekaan RI. Hubungan historis antara Kerajaan Gowa dan Kerajaan Sumbawa sudah terjalin dalam hitungan ratusan tahun lalu. Dimasa lalu Manggarai menjadi salah satu wilayah kekuasaan dari Kerajaan Sumbawa .
Setelah kemerdekaan, datang seorang dokter tentara alumni Fakultas Kedokteran UI Jakarta bernama dr. Ben Boi datang ke Makassar, diperbantukan di Palang Merah Indonesia (PMI) pada pembebasan Irian Barat.
Dikemudian hari Ben Boi ini di masa Orde Baru jadi Gubernur NTT, dinamika selanjutnya orang Manggarai sampai 2013, populasi orang Manggarai di Makassar telah mencapai ribuan orang menyebar tinggal di seluruh pelosok Kota Metropolitan Makassar ini.
Memperkuat solidaritas sesama diaspora Manggarai Perantauan di Makassar, maka ada beberapa kegiatan sosial yang dilakukan termasuk menggelar Turnamen Sepak Bola Komodo Cup.
Turnamen ini setiap tahun digelar di Lapangan Armed dengan peserta orang Manggarai yang ada di Makassar dengan lokasi te tempat tinggal kecamatan di tanah leluhurnya di Manggarai.
Buku setebal 280 halaman juga mengurai bagaimana dinamika sosial orang Manggarai dalam membentuk diaspora identitas di Kota Makassar.
Penerbit buku ini, Fahmis Pustaka Makassar dengan no ISBN: 978-602-61223-7-7, kata pengantar adalah Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Hamdan Djuhannis, MA, Ph.D.
Buku ini dengan editor tiga orang yakni; Muhammad Yahya Mustafa, Adi Sumandiyar dan Umar Kamaruddin.
Rencana buku edisi revisi ini selesai cetak pekan terakhir Jauari 2022 dan akan di luncurkan Awal Pebruari 2022.
Sosok Diaspora
Arda lahir di Manggarai 31 Desember 1967. Masa-masa kecil dijalani di Flores. Tamat SD Inpres Waewako Lembor Flores 1980 serta SMP Gaya Baru Lembor Nangalili Flore 1983. Jenjang SLTA dijalani di SMAN 02 Ruteng 1986.
Tamat SMA merantau ke Makassar lanjut kuliah di Prodi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Satria (Unsat) Makassar selesai 1993. Semasa mahasiswa pernah jadi Ketua Senat Mahasiswa Fikom Unsar 1989-1990. Ketua BPM Fikom Unsat 1991-992. Ketua IKA Unsat sejak 1997.
Pendidikan S2 dilanjutkan di Prodi Ilmu Komunikasi PPs-Unhas selesai 2003. Meraih gelar doktor ilmu sosiologi di PPs-UNM 2017.
Suami dari Dra Olviaty Sudarno dan ayah dari Aliyyah Zhaafiraah, mulai jadi Dosen Tetap Yayasan di Unsat 1993. Periode 2004-2008 wakil Rektor III Unsat. 2008-2012 Wakil Rektor I dan III Unsat, serta periode 2017-2018 jadi Rektor Unsat.
Sebelumnya dalam rentang waktu 2004-2019 diberi amanah menjadi Wakil Rektor I dan III Unsat. Selain itu pada 2015 juga diberi amanah jadi Asisten Direktur I PPs-Unsat Makassar.
Sejak 2018 pindah mengajar di Prodi Sosiologi Fisip Universitas Sawerigading (Unsa) Makassar.
Di kampus baru ini jadi Kepala Laboratorium Prodi Sosiologi Fisip Unsa. Pada organisasi kemasyarakatan, Ketua Komisi Disiplin Turnamen Sepak Bola Komodi Cup 2007-2015. Jadi ketua dan pendiri IKM Magribi Sulsel 2004. Ketua dan pendiri LSM Mitra Keadilan 2004.
Selama meniti karier jadi dosen pernah melakukan kunjungan studi ke beberapa perguruan tinggi yang ada di Malaysia, Singapura, Thailand dan Arab Saudi.
Rajin melakukan penelitian dan publikasi pada jurnal ilmiah termasuk di antaranya; Merajut Persaudraan Komunitas Studi Turnamen Sepak Bola Comodo Cup Manggarai NTT, pada Jurnal Dialektika kontemporer diterbitkan S3 Sosiologi PPs-UNM.