Reporter: Iwan Zuhdi
BOJONEGORO, beritalima.com – Dinamika pembahasan Rancangan peraturan daerah (Raperda) atas usulan eksekutif tentang Dana Abadi Migas atau Dana Abadi Pendidikan mulai sedikit ditanggapi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro. Pasalnya, dari semua fraksi yang ada di Dewan sudah megirimkan perwakilan untuk masuk dalam Panitia Khusus (Pansus).
Pimpinan DPRD Kabupaten Bojonegoro, Sukur Priyanto mengatakan, progres pembahasan Raperda Dana Abadi sudah mulai fokus. Dalam waktu dekat utusan fraksi yang twrgabung dalam pansus akan menentukan ketua.
“Bulan ini akan dibahas pemilihan ketua pansus. Masing masing partai mendalami dan mentalaah. Karena pansus adalah representasi dari fraksi,” kata Sukur. Rabu (6/9) siang.
Meski banyak pro-kontra, pihaknya optimis, pembahasan Raperda Dana Abadi akan segera diselesaikan. “Saya optimis. Kalau ada dinamika perbedaan itu wajar,” imbuhnya.
Namun, pembahasan akhir semua itu nanti tergantung saat pembahasan di Paripurna. “Apakah dibahas lebih lanjut, apa disepakati, apa ditolak,” paparnya.
Disinggung adanya bentuk ancaman dari salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Bojonegoro Institute (BI) terkait agar ditundanya persetujuan tunjangan dewan, pihaknya sangat menghormati masukan atau pendapat masyarakat. Namun, terkait tunjangan itu adalah intruksi dari pusat yang dituangan dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP).
Untuk diketahui, Bojonegoro Institute meminta kepada Bupati Bojonegoro, Suyoto, agar tidak menandatangani tunjangan DPRD, mengingat Raperda dana Abadi terkesan tidak dibahas dengan serius. Padahal, BI menganggap Raperda tersebut sangat penting. (wan/sas).