MOJOKERTO,Beritalima.com – Kota Mojokerto ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) ke-12 tahun 2025 yang akan berlangsung pada 1–3 Oktober mendatang. Selain di Kota Mojokerto, sejumlah agenda juga dijadwalkan di wilayah Kabupaten Mojokerto.
Pemilihan Mojokerto bukan tanpa alasan. Kota yang dikenal sebagai “Gerbang Nusantara” ini memiliki nilai sejarah kuat dengan kejayaan Kerajaan Majapahit. Filosofi itulah yang kemudian menjadi dasar, bahwa dari tanah bersejarah ini semangat membangun Indonesia yang tangguh bencana dapat digelorakan.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menegaskan bahwa kegiatan berskala nasional tersebut bukan hanya seremonial, melainkan ruang untuk meningkatkan literasi kebencanaan sekaligus memperkuat kolaborasi lintas daerah. “Momentum Bulan PRB di Mojokerto kami harapkan dapat menjadi wadah edukasi, kolaborasi, sekaligus inovasi untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana,” ujarnya.
Perempuan yang akrab disapa Ning Ita itu menambahkan, rangkaian PRB 2025 juga akan dirangkaikan dengan peresmian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mojokerto. Menurutnya, keberadaan BPBD akan memperkuat sistem koordinasi dan mempercepat penanganan darurat bencana. “Dengan BPBD, tata kelola kebencanaan akan lebih terarah, cepat, dan responsif terhadap kebutuhan warga,” tambahnya.
Adapun rangkaian kegiatan Bulan PRB 2025 di Mojokerto dikemas secara edukatif sekaligus menarik. Akan ada pameran kebencanaan nasional yang menampilkan teknologi, peralatan, serta program mitigasi bencana dari berbagai daerah. Seminar dan diskusi bersama pakar, praktisi, hingga akademisi juga disiapkan untuk membahas strategi menghadapi tantangan kebencanaan di masa depan.
Masyarakat pun akan dilibatkan melalui simulasi evakuasi, edukasi kebencanaan bagi pelajar, hingga festival seni budaya lokal yang mengusung pesan kesiapsiagaan. Dengan demikian, selain memperkuat pemahaman, kegiatan ini juga akan menumbuhkan kesadaran sejak dini mengenai pentingnya kesiapan menghadapi bencana.
Dengan segala rangkaian acara tersebut, Mojokerto—baik kota maupun kabupaten—siap menjadi pusat perhatian nasional sekaligus membuktikan komitmen untuk mewujudkan masyarakat yang tangguh dan berketahanan.(Kar)






