Bulatkan Tekad Perjuanganmu Untuk Melawan Gerombolan Intoleran !

  • Whatsapp

Oleh: Saiful Huda Ems.

Melihat penculikan dan penyiksaan yang dilakukan oleh begundal-begundal negara di Petamburan Jakarta terhadap penulis seperti saya, yakni Ninoy Karundeng, membuat sebagian keluarga saya mewanti-wanti ke saya untuk lebih berhati-hati, jangan suka keluar rumah sendirian dan jangan terlalu keras-keras dalam menulis di medsos. Mendengar nasehat keluarga saya di kota nun jauh sana ini, alhamdulillah saya merasa lega, lega karena ternyata keluarga saya masih peduli dengan kehidupan saya. Senang sekali.

Akan tetapi mau bagaimana lagi, saya harus mengatakan pada mereka, bahwa saya sudah lama pasrah dengan Allah atas hidup dan matinya saya. Sebagai manusia biasa saya akui bahwa saya kadang dihantui rasa was-was itu. Was-was takut diculik, disiksa atau dibunuh, hingga kadang saya berniat mengambil posisi diam saja dengan cukup berusaha mengerti keadaan.

Namun anehnya, ketika saya semakin mengerti keadaan yang sebenarnya terjadi di Republik ini (karena saya tanpa putus sejak remaja, selalu mengikuti perkembangan politik di Tanah air semenjak 30 tahun lebih yang lalu), saya semakin susah untuk tidak berbicara, semakin susah saya untuk bersikap masa bodoh dengan keadaan. Mulai bangun tidur pagi sampai larut malam menjelang tidur, yang selalu saya pikirkan hanya keadaan bangsa dan negeri ini, keadaan orang-orang yang cemas dan berada dalam ketakutan, hingga saya tergerak untuk terus menulis atau bersikap.

Kadang saya berpikir, memangnya saya ini siapa, pejabat bukan, dapat bayaran apalagi penghormatan dari bapak-bapak di istana sana atas perjuangan saya juga tidak sama sekali, lalu kenapa saya harus mati-matian terus berjuang seperti ini yang sangat beresiko tidak hanya bagi saya melainkan juga bagi keluarga saya? Ah, saya tidak tau, mungkin saja inilah peran kecil saya sebagai hamba yang ingin mengekspresikan cinta saya pada-Nya, karenanya saya tidak pernah peduli seperti apa nasib saya kemudian.

Saya sangat mencintai hidup saya, tapi saya merasa lebih mencintai kebenaran dan keadilan.

Diam ketika melihat agama kita dijadikan alat untuk menutupi kemunafikan dan meneror siapapun yang berbeda pandangan dengannya, berarti sama saja kita menghianati perjuangan para Nabi. Lalu masih pantaskah kita merasa sebagai umat yang baik dan percaya diri akan memasuki surga-Nya?.

Demi Allah pikiran dan hati saya selalu terusik pagi, siang dan malam ketika orang-orang non muslim semakin ngeri melihat perangai sebagian umat Islam yang kian hari kian mempertontonkan brutalitasnya, dan yang sangat jauh dari prilaku Nabi Muhammad saw yang sangat arif, bijaksana, berlapang dada, hingga dikagumi tidak hanya oleh ummatnya melainkan pula oleh para musuh-musuhnya.

Kita semua, ummat Islam harus berjuang keras dan cerdas mengembalikan citra Islam sebagai agama rahmatan lil alamin. Jangan sampai ada lagi satupun orang non muslim yang baik menjadi takut dan ngeri karena peringai kita sebagai Ummat Islam yang kini semakin terlihat brutal. Sulit sekali hal itu akan tercapai, tapi bagaimanapun sulitnya kita harus memperjuangkannya ! Salam perjuangan !…(SHE).

01 Oktober 2019.

Saiful Huda Ems (SHE). Advokat dan Penulis. Ketua Umum Pimpinan Pusat HARIMAU JOKOWI. Penulis buku JOKOWI, AHOK dan KITA.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *