KUPANG, beritalima.com – Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Nusa Tenggara Timur bekerja sama dengan beberapa tenan, seperti Hypermart, BNI, BRI, Pegadaian, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT, La Moringa untuk menyediakan bahan – bahan yang dibutuhkan masyarakat terutama kebutuhan pangan.
“ Kalau di Jakarta kemarin, sempat beredar isu warga panic buying. Tapi dengan adanya kegiatan ini menyampaikan bahwa jangan pani. Stok kebutuhan pangan masih tersedia”, kata Kepala Bulog Divre NTT, Taufan Akib, kepada wartawan di Kupang, Rabu (4/3).
Pasar murah ini berlangsung selama empat hari, yakni mulai 4 s.d 6 Maret 2019 di halaman depan Kantor Bulog Divre Nusa Tenggara Timur, jalan Palapa, Kelurahan Oebobo, Kota Kupang.
“ Kebutuhan pangan cukup tersedia untuk Nusa Tenggara Timur. Dengan adanya kegiatan – kegiatan ini, kami berharap nanti ada kelanjutan sampai masyarakat benar – benar dapat mengakses memenuhi kebutuhan pangan,” kata Taufan menambahkan.
Menurut Taufan, stok beras di gudang Bulog saat ini sebanyak 30 ribu ton lebih untuk wilayah NTT. “ Kalau pun kurang kita akan menambah dari wilayah – wilayah lain. Tidak perlu memborong beras sebanyak – banyaknya, karena stok beras sangat tersedia. Untuk kebutuhan penyaluran cukup untuk delapan bulan ke depan”, ungkap dia.
Taufan menambahkan, harga beras dan komuditi – komuditi lainnya di pasar murah saat ini lebih murah dari pasar – pasar.
Beberapa komuditi yang disediakan oleh Perum Bulog NTT di pasar murah antar lain minyak goreng, bawang putih, bawang merah, beras premium dan medium, baik kemasan 5 kg maupun 10 kg, tepung terigu serba guna, beras Fortivit kemasan 1 kg. Selain itu, Hypermart juga menjual kebutuhan pokok lainnya.
Dikatakan, untuk gula pasir ketersediaan stok di gudang Bulog telah habis sejak Desember 2019, sehingga Bulog NTT mengandeng Hypermart untuk menyediakan gula pasir. (L. Ng. Mbuhang)