BONDOWOSO, beritalima.com – Pemerintah Desa Banjarbendo Sidoarjo berkunjung ke Bumdesma Kebangkitan Desa kecamatan Binakal Bondowoso Jawa Timur. Kunjungan ke Bumdesma tersebut dalam rangka studi tiru untuk pengembangan peternakan sapi modern.
Lokasi usaha Bumdesma Kebangkitan Desa berada 7 km arah Barat dari ibukota Kabupaten Bondowoso. Secara geografis kecamatan Binakal terletak pada ketinggian antara 572 Mdpl, yang menyuguhi pemandangan alam asri dan indah.
Sebanyak 33 peserta dari Pemerintah Desa, BPD beserta anggotanya, ketua LPMD, dan Ketua Bumdes Banjarbendo hadir langsung ke lokasi usaha untuk belajar secara langsung tentang pengololaan pakan, maupun limbah yang diolah menjadi biogas.
Bumdesma Kebangkitan Desa sendiri mempunyai dua jenis usaha, pertama unit Lembaga Keuangan Desa yang merupakan transformasi dari kepengurusan pnpm (program nasional pemberdayaan masyarakat) dan unit Peternakan.
Agus Yono, Direktur Lembaga Keuangan Desa (LKD) Kecamatan Binakal, mengatakan, kedatangan para tamu dari Pemdes Banjarbendo Sidoarjo ini untuk belajar bersama dalam pengelolaan keuangan Bumdes dan belajar bersama bagaimana Desa-desa yang ada di Kecamatan Sidoarjo bisa membentuk Bumdesma.
“Kami juga masih belajar, tapi mereka tertarik belajar bersama kami tentang pengelolaan Bumdesma yang baru ini,”jelasnya saat dikonformasi, Sabtu (10/9/2022).
Bumdesma Kebangkitan Desa ini, kata Agus, masih berumur lima bulan dan seumur jagung sudah bisa membuahkan hasil yang luar bias, dari modal 180 juta sebelum adanya Bumdesma dan sekarang setelah adanya Bumdesma sudah mencapai 380 juta.
“Itulah enaknya berBumdesma, tidak hanya satu usaha saja, tapi bisa bekerjasama dengan kelompok-kelompok masyarakat yang ada,”katanya.
Sementara itu, Direktur Peternakan Bumdesma Kebangkitan Desa, Gatot Dwi Hendriyanto, menerangkan, dalam pembangunan kandang sampai pengadaan bibit, pihaknya selalu melibatkan orang yang berkompeten. Terlebih beberapa bulan lalu ini wabah PMK yang menyerang hewan ternak.
“Kita tidak sembarangan dalam pengadaan bibit. Sapi yang hendak dimasukan ke kandang diisolasi terlebih dahulu sekitar satu hingga dua minggu,”jelasnya.
Mas Yayan (sapaan akrabnya Direktur Peternakan,red) menyampaikan, keberhasilan peternakan ini tidak luput dari peran serta para pemdamping desa dan Kasi PMD Kecamatan setempat sehingga Bumdesma ini bisa menjadi tujuan Pemdes Banjarbendo Sidoarjo dalam studi tiru.
“Tidak bisa dipungkiri, perkembangan Bumdesma ini sangat signifikan, satu ekor selama dua setengah bulan, penghasilannya bisa mencapai tiga sampai empat jutaan. Disini ada 20 ekor sapi,”tuturnya.
Ditempat yang sama, Kades Banjarbendo, Kecamatan Sidoarjo, Sugeng Bahagia, menyampaikan, dalam studi tiru ke Bumdesma Kebangkitan Desa di Bondowoso ini adalah mencari pengetahuan bagaimana pengembangan ketahanan pangan untuk dikembangkan di Desa Banjarbendo.
“Kita datang kesini belajar tentang pengembangan ketahanan pangan yang nantinya mau dibelikan sapi. Untuk kedepannya akan kami kembangkan melalui Bumdes, sementara ini kami fokus dalam ketahanan pangan dalam ternak sapi dulu,”pungkasnya. (*/Rois)