Perwira Ahli Pangdam Iskandar Muda Bidang Ekonomi Kolonel Inf Iwan Sumantri yang menjadi Inspektur Upacara ini, membacakan amanat Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Imam Nahrawi.
Yang mana dalam sambutan itu tertuliskan penghargaan dan hormat kita semua kepada bung karno bapak bangsa tokoh pemuda masa itu, yang meneriakkan kalimat yang sangat terkenal “beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”.
Oleh karena itu, kita selaku penerus pejuang bangsa hendaknya terus berupaya dengan sekuat tenaga untuk mengisi kemerdekaan demi kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia, dan terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Saat pertama kali mendengar pidato bung karno ini, kita mungkin sempat bertanya-tanya. Apakah mungkin dan bagaimana caranya, hanya dengan 10 pemuda, sebuah negara bisa mengguncangkan dunia? Jawaban atas pertanyaan ini akan kita temukan melalui fakta-fakta berikut ini. Data demografi indonesia menyebutkan bahwa jumlah pemuda di indonesia sesuai dengan uu no 40 tahun 2009 tentang kepemudaan dengan range usia antara 16-30 tahun, berjumlah 61,8 juta orang, atau 24,5% dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang (data Bps, 2014).
Secara kuantitas angka 24,5% ini cukuplah besar. Ditambah lagi dalam waktu dekat ini mulai tahun 2020 sampai 2035, indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan bonus demografi. Dimana jumlah usia produktif indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64% dari total jumlah penduduk indonesia sebesar 297 juta jiwa.
Bonus demografi menjadi windosw opportunity (peluang) yang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan. Rasio sederhananya dapat digambarkan bahwa disetiap 100 penduduk indonesia, terdapat 64 orang yang berusia produktif, sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia.
Rasio usia produktif di atas 64% sudah lebih dari cukup bagi indonesia untuk melesat menjadi negara maju. Itu adalah rasio usia produktif terbaik indonesia yang mulai kita nikmati nanti tahun 2020 dan akan berakhir pada tahun 2035.
Lantas, pertanyaan lainnya adalah, apa relevansinya bonus demografi indonesia dengan pidato bung karno tentang sepuluh pemuda mengguncang dunia? Jika kita merenung dan merefleksikan pidato bung karno, maka sejatinya jumlah besar saja tidaklah cukup untuk bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di kancah dunia. Bung karno tidak perlu menunggu bonus demografi untuk bisa memberikan kehormatan yang layak bagi bangsa dan negaranya. Bung karno hanya membutuhkan pemuda-pemudi unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia,’’(**)