BANYUWANGI, beritalima.com – Diduga keseringan berbohong, Kades Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Vivin Agustin, kini kena getahnya. Dia digerudug puluhan warga.
Aksi ini merupakan imbas beredarnya rekaman mirip suara Kades Vivin yang menyebut dua terduga provokator pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) program air bersih Rowo Rejo-Pulau Merah. Dalam rekaman, Vivin juga mengatakan warga tolak tambang emas Gunung Tumpangpitu sebagai orang-orang ‘Goblok’.
Pantauan wartawan, puluhan massa warga asal Dusun Pancer tersebut menggeruduk Kantor Desa Sumberagung untuk meminta klarifikasi kepada Kades Vivin.
“Iya benar, warga datang untuk melakukan klarifikasi,” ucap Kapolsek Pesanggaran, AKP Subandi, Senin (15/11/2021).
Menemui massa, Kades Sumberagung didampingi Jajaran Forpimka Pesanggaran. Kapolsek Pesanggaran, Danramil Pesanggaran, Kapten (Kav) Makali serta perwakilan Camat Pesanggaran, Sugiyo Darmawan.
Dihadapan masyarakat, Vivin mengakui bahwa suara dalam rekaman yang beredar memang benar dirinya. Untuk itu, dia menyampaikan permintaan maaf secara langsung.
“Saya akui yang ada direkaman itu memang suara saya, tidak ada maksud apapun saat saya menyampaikannya. Karena saat itu saya juga hanya mengobrol secara pribadi dengan salahsatu ketua RW dan tidak ditempat umum. Untuk itu saya akan meminta maaf secara langsung kepada warga atas kekhilafan saya itu,” katanya.
Kepada media, Zaenal Arifin, selaku pihak yang disebut dalam rekaman sebagai terduga provokator pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) program air bersih Rowo Rejo-Pulau Merah, juga ikut hadir bersama warga Dusun Pancer. Pria asal Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo ini baik secara pribadi dan mewakili warga hanya ingin meminta penjelasan dari Kades Vivin Agustin.
“Kita ingin bertanya dan meminta penjelasan Bu Vivin selaku Kepala Desa Sumberagung, apakah benar suara yang ada direkaman itu adalah suara beliau dan atas dasar apa hingga menyebut saya dan satu nama lainnya sebagai provokator bantuan air bersih dari PT BSI itu,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Rusdi salahsatu warga Dusun Pancer. Menurutnya, kedatangan dirinya bersama warga lain guna mengklarifikasi pernyataan Vivin dalam rekaman. Khususnya yang menyebut bahwa warga tolak tambang adalah warga yang “Goblok”.
“Jelas direkaman itu kita semua warga tolak tambang emas Gunung Tumpang pitu adalah warga yang goblok jika tidak menerima bantuan dari PT BSI. Makanya kita ingin bu Vivin bisa menjelaskan apa maksud tujuannya sampai beliau tega menyebut kita semua seperti itu,” ujarnya.
Setelah mendapat penjelasan, akhirnya disepakati Kades Sumberagung, Vivin Agustin membuat surat penyataan permintaan maaf. (bi)