ACEH BARAT DAYA – Beritalima.com- Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Jufri Hassannuddin mengaresiasi kinerja dua tahun permerintahan presiden Jokowidodo dan Jusuf Kala karena bisa melaju di tengah terjadinya perlambatan perekonomian dunia.
“Di tengah perlambatan ekonomi dunia kepala negara bisa melaju dengan sangat luar biasa, malah kata beliau tertinggi di Asia karena pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan kedua tahun ini naik menjadi 5,18 persen,” kata Bupati Abdya Jufri Hasanuddin kepada Beritalima.com Jum’at (28/10).
Menueutnya, program dana desa yang dicanangkan Presiden Joko Widodo juga ikut andil dalam meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional.
“Tumbuhnya ekonomi nasional yang luar biasa, tidak terlepas didorong oleh program dana desa, karena dengan dana sendiri masyarakat di pedesaan bisa melakukan objek-objek ekonomi yang sangat membantu masyarakat,” katanya di Blangpidie, saat menanggapi dua tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Bupati Jufri menambahkan, dengan adanya dana desa sangat membantu ekonomi Indonesia, karena selain proses birokrasi singkat, pelaksanaan program pun cepat dan padat bahkan pencapaian hasil pun cukup maksimal di masyarakat.
“Saya melihat, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tergantung pada APBN, APBD provinsi dan APBD kabupaten. Jika anggaran tersebut selaras dan tepat sasaran tentu dapat menggerakkan ekonomi ditambah lagi dengan konsentrasi Jokowi terhadap pembangunan,” ungkapnya.
Selain itu, kata Jufri, program maritim juga salah satu program ekonomi yang menjadi kesatuan dengan nawacita terutama dalam membangun negeri ini di berbagai bidang, baik darat maupun laut yang luar biasa kaya.
Munculnya program tol laut tersebut tidak terlepas untuk mempersingkat jarak tempuh di nusantara, karena dengan distribusi cepat ekonomi kerakyatan akan tumbuh bergeliat, karena bahan baku yang diperdagangkan tidak lagi tersendat di daerah-daerah.
Bupati yang tidak mencalonkan lagi pada Pilkada 2017, mengatakan bahwa ada satu hal yang diluar dugaan dilakukan oleh Presiden Jokowi yang waktu itu orang-orang banyak yang pesimis terkait program tax amnesty yang kini sudah membungkam.
Tax amnesty atau pengampunan pajak tersebut, lanjutnya, tentu devisa negara bertambah karena perputaran uang di Tanah Air sudah bergeliat dari sebelumnya, apalagi orang-orang sudah tidak takut lagi menampakkan harta.
“Semua harta tercatat walaupun dibayar dengan dispensasi. Ini luar biasa, artinya kekayaan secara materil dapat terlihat dan program ini semoga terus dilanjutkan dengan pengembangan yang jitu sehingga diharapkan bisa memperbaiki kondisi makro Indonesia,” katanya.
Selain program pengampunan pajak yang telah menunjukkan hasil, kinerja Presiden Jokowi juga perlu diapresiasikan karena memiliki keberanian membawa pulang Sri Mulyani ke Tanah Air demi memperkuat kabinet pemerintahaan.
“Sri Mulyani Indrawati itu ahliya ekonomi makro di keuangan. Jadi, langkah Presiden membawa pulang ke Indonesia dan memberikan jabatan Menteri Keuangan ini perlu kita berikan apresiasi yang luar biasa,” demikian tutup Jufri. (Jul)