Bupati Aceh Tamiang: Siswa Terampil dalam Pembelajaran

  • Whatsapp
Stuart Weston Pimpinan USAID PRIORITAS menyerahkan penghargaan kepada Bupati Aceh Tamiiang

KARANG BARU – Selama 4 tahun terakhir, siswa pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs) makin terampil dan mampu berinovasi dalam pembelajaran. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Aceh Tamiang H Hamdan Sati ST saat menutup Program USAID PRIORITAS di Aula Kantor Bupati Aceh Tamiang (22/05/2017). “Program ini telah berjalan selama 4 tahun, banyak perubahan yang terlihat pada pembelajaran selain terampil dan melakukan inovasi baru, kini intelektualitas siswa meningkat dan mereka sudah berani tampil di depan umum,” kata Bupati. Dengan berakhirnya program ini, bupati berharap dinas pendidikan dapat terus memberdayakan fasilitator daerah (fasda) yang terampil untuk terus melatih guru, “Fasda merupakan aset daerah untuk terus melatih guru dan meningkatkan mutu pendidikan, oleh karena itu mereka harus diberi ruang untuk terus berkarya, melatih dan mendampingi guru,” ajak bupati.

Kegiatan yang dihadiri oleh pimpinan USAID PRIORITAS di Indonesia, Stuart Weston, turut menampilkan demo media pembelajaran yang dilakukan oleh siswa SDN Benua Raja dengan menampilkan pembelajaran Matematika penghitungan bilangan bulat menggunakan permainan Ular Tangga. Untuk jenjang SMP/MTs menampilkan SMPN 4 Percontohan mendemokan perjumlahan dan pengguarangan menggunakan tutup botol serta MTsN 2 Seuruway mendemokan sistem organ ginjal menggunakan media sederhana.

Stuart Weston, Chief of Party (CoP) USAID PRIORITAS mengatakan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang sudah berjalan dengan sangat baik. “Dari hasil evaluasi dan praktik baik yang dikembangkan di sekolah mitra membuktikan kemajuan dalam program ini dan kami sangat berharap program ini dapat terus dilanjutkan sekolah mitra, umumnya di sekolah lainnya di Aceh Tamiang,” kata Stuart.

Aceh Tamiang telah memiliki 40 fasda (fasilitator daerah) bidang pembelajaran dan manajemen sekolah SD/MI dan SMP/MTs serta Fasda Buku Bacaan Berjenjang untuk membaca kelas awal SD/MI. Sebanyak 25 sekolah menjadi mitra USAID PRIORITAS dan sudah dilatih 383 orang guru/kepsek dan komite dengan pendekatan Praktis, partisipatif, menggunakan banyak video, praktik mengajar, dan pendampingan. Selain itu USAID telah menghibahkan 3.450 buku untuk meningkatkan budaya baca di sekolah mitranya dan menambah hibah 6.150 Buku Bacaan Berjenjang (B3) kepada 82 SD/MI untuk keterampilan membaca dan pemahaman bacaan pada kelas awal SD/MI.

Program ini juga telah didiseminasi (di sebarluarkan secara mandiri) pada sekolah 214 sekolah dengan total peserta yang telah dilatih 1.566 menggunakan dana APBK, BOS dan mandiri sebesar Rp 1,2 Milyar. Dampak dari program ini pada sekolah mitra, terjadi perubahan / peningkatan dalam peran guru mengajar, sikap dan kegiatan siswa, peningkatan kinerja siswa, minat dan kemampuan baca, lingkungan sekolah, manajemen sekolah dan partisipasi masyarakat.

Dalam pertemuan ini diungkapkan tantangan dan peluang bagi kemajuan pendidikan di Aceh Tamiang, diantaranya Fasda yang selalu diberdayakan untuk melatih dan mendampingi sekolah/madrasah, terutama untuk tetap berkomitmen melaksanakan praktik yang. Pemilihan sekolah “praktik yang baik” yang siap untuk berbagi pengalaman mereka dan Forum KKG/MGMP yang telah berjalan dengan baik sebagai ajang bagi guru pembelajar untuk saling membelajarkan. Budaya membaca terus ditumbuh berkembangkan seiring dengan meningkatnya kemampuan siswa memahami bacaan, “Kita harus terus tumbuh kembangkan budaya baca dan melanjutkan program ini terutama Buku Bacaan Berjenjang di sekolah dasar agar anak-anak kita menjadi insan yang handal dikemudian hari,” tekad Ikhwanuddin, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang, menutup kegiatan.***

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *