Bupati Achmad Fauzi Turba Puskesmas Pantau Aplikasi HomPIMPA

  • Whatsapp
Bupati Achmad Fauzi pantau penerapan program layanan satu data kesehatan aplikasi HomPIMPA berjalan maksimal, salah satunya di Puskesmas Kecamatan Bluto

SUMENEP, beritalima.com| Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, SH, MH, turun langsung ke Puskesmas untuk memantau penerapan program layanan satu data kesehatan aplikasi HomPIMPA berjalan maksimal, salah satunya di Puskesmas Kecamatan Bluto.

HomPIMPA sendiri adalah Aplikasi Healt Indicator Modules Witha Appropriate Integrated Methods For Proper Acces Of Health Information

Bacaan Lainnya

Bupati mengatakan, dirinya sengaja mendatangi Puskesmas untuk memastikan aplikasi HomPIMPA berjalan sesuai tujuannya dalam rangka memudahkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat saat berkunjung ke Puskesmas di Kabupaten Sumenep.

Dengan aplikasi layanan satu data kesehatan, para dokter maupun tenaga kesehatan di Puskesmas mengetahui data atau riwayat rekam medis pasien, sehingga penanganannya lebih cepat dengan data dalam HomPIMPA.

“Saya ingin memastikan jika program HomPIMPA ini sudah berjalan, sehingga benar-benar terintegrasi di antara Puskesmas untuk memudahkan akses pelayanan kesehatan masyarakat,” jelas Bupati di sela-sela kunjungannya di Puskesmas Bluto, Senin (21/02/2021).

Dirinya untuk membuktikan program HomPIMPA berfungsi di setiap Puskesmas, pada minggu kemarin berkunjung ke Puskesmas Pandian untuk memeriksa kesehatan, dengan hasil pemeriksaan itu, sebagai dasar untuk mengetahui apa data rekam medisnya bisa dibuka di Puskesmas lainnya.

“Alhamdulillah, ternyata program HomPIMPA ini sudah terintegrasi di antara Puskesmas, karena data rekam medisnya bisa terbaca secara utuh di Puskesmas Bluto, termasuk ketika saya meminta Puskesmas Ambunten untuk membuka rekam medis yang dilakukan sebelumnya di Puskemas Pandian dan hasil pemeriksaan darah di Puskesmas Bluto juga terbaca hasilnya,” terang Bupati.

HomPIMPA sendiri merupakan singkatan dari Health Indicator Modules with Appropriate Integrated Methods for Proper Access of Health Information. Dalam bahasa Indonesia berarti Metode Indikator Kesehatan dengan Metode Terintegrasi Tepat Guna untuk Akses Memadai Informasi Kesehatan

Bupati mengatakan, terobosan inovasi bidang kesehatan ini merupakan perwujudan pengembangan Health Center Information System (HCIS) dalam Smart Regency yang di-launching pada 17 Agustus 2021 lalu.

“Saya mengharapkan para tenaga medis dan petugas Puskesmas untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” pungkasnya.

Sementara, Aplikasi HomPIMPA telah dipayungi Peraturan Bupati (Perbup) sejak tanggal 1 November 2021 tentang satu data kesehatan Kabupaten Sumenep, terkait data dan Informasi terintegrasi sarana pelayanan kesehatan yang menyajikan secara terperinci menurut indikator terpilih.

Bahkan, melaui inovasi itu memberi ruang bagi seluruh pemangku kepentingan memperoleh gambaran informatif, berinteraksi, memantau dan menganalisa perkembangan pelayanan, serta capaian kesehatan terkini di Kabupaten Sumenep.

Sementar itu, “HomPIMPA” sebenarnya istilah dalam permainan anak-anak zaman dahulu dalam menentukan siapa yang berhak lebih dahulu memulai permulaan permainan dalam sebuah kelompok.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten ,Sumenep Agus Mulyono, MCh menjelaskan istilah itu digunakan, agar lebih dikenal, disamping sebagai upaya untuk memasukkan unsur budaya lokal Madura dalam program layanan kesehatan masyarakat.

Melalui aplikasi modul sistem layanan informasi kesehatan terintegratif atau “HomPIMPA” tersebut, saat ini masyarakat yang hendak berobat ke berbagai layanan medis di Sumenep tidak perlu lagi membawa kartu berobat lagi.

“Cukup membawa e-KTP, maka petugas sudah mengetahui riwayat penyakit yang pernah dialami pasien dan yang bersangkutan sebelumnya berobat ke mana saja. Jadi, mau berobat di daratan ataupun kepulauan sama,” kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Sumenep Agus Mulyono.

Kabupaten Sumenep saat ini memiliki sarana kesehatan yang terdiri atas satu RSUD, 30 puskesmas, 23 apotek, 96 sarana kesehatan yang memiliki laboratorium kesehatan, 50 sarana kesehatan yang memiliki empat spesialis dasar dan 1.402 posyandu yang tersebar di 27 kecamatan di daratan dan kepulauan.

Jumlah tenaga kesehatan terdata di kabupaten ini sebanyak 1.528 orang dengan proporsi terbesar pada tenaga perawat 527 orang, bidan 275 orang, dan tenaga farmasi 48 orang, tenaga gizi 39 orang, dan tenaga kesehatan masyarakat 16 orang. “Yang telah menerapkan aplikasi ‘HomPIMPA’ atau modul sistem layanan informasi kesehatan ter integratif ini adalah fasilitas kesehatan tingkat pertama, yakni puskesmas, dan RSUD,” kata Agus Mulyono.

(**/ An)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait