Bupati Bondowoso Bersama Forpimda Minta FKUB Ajak Masyarakat Patuhi PPKM Darurat C-19

  • Whatsapp
Bupati Bondowoso Salwa Arifin bersama Forkopimda saat meeting zoom bersama tokoh lintas agama tentang penerapan PPKM Darurat. (Rois/beritalima.com)

BONDOWOSO, beritalima.com – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forpimda) melakukan koordinasi pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat virus Corona dengan forum komunikasi antar umat beragama (FKUB), Senin (5/7/2021).

Bupati Salwa Arifin, mengatakan, kegiatan itu dalam rangka mengajak tokoh lintas agama untuk turut andil mengajak masyarakat mematuhi peraturan PPKM darurat.

Bacaan Lainnya

Termasuk tokoh agama diharapkan juga bisa menghimbau masyarakat untuk sebaiknya ibadah di rumah saja.

“Ini perlu kita himbau kepada masyarakat, ” ujarnya.

Ditambahkan oleh Ketua DPRR Bondowoso, Ahmad Dhafir, bahwa semua pihak punya tanggung jawab dan kewajiban yang sama dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Utamanya, masyarakat punya kewajiban melindungi dirinya dari terpaparnya Covid-19.

“Pola pendekatannya jangan sampai kemudian masyarakat timbul prasangka negatif. Apalagi sampai kemudian menyinggung SARA,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua FKUB Bondowoso Kh. Saiful Haq, menerangkan, pihaknya dari beragam lintas agama sebenarnya sebelum penerapan PPKM darurat ini telah menghimbau untuk semakin memperketat kedisiplinan protokol kesehatan.

“Apalagi setelah adanya PPKM darurat ini, kita semakin antusias untuk membantu pemerintah mensosialisasikan ke masyarakat,” ungkapnya.

Ia pun mengaku pihaknya juga siap untuk menerapkan aturan yang tertera dalam peraturan pemerintah. Termasuk mendukung berbagai kebijakan pemerintah dalam upaya menekan penularan Covid-19.

Seperti himbauan untuk lebih baik beribadah di rumah. Terkecuali ketentuan ibadah lainnya, seperti sholat Jum’at yang harus di Masjid. Maka harus tetap memenuhi syarat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Idul Adha juga begitu. Takbiran jangan sensasional. Mungkin dua, tiga orang saja di Masjid. Sholat Idul Adha juga pakai begitu, kapasitasnya dikurangi saja. Terpenting tidak sampai melanggar protokol kesehatan,” tutupnya.(*/Rois)

beritalima.com

Pos terkait