BONDOWOSO, beritalima.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, Jawa Timur bergerak cepat membantu salah satu warga Dusun Drasa Desa Kalitapen Kecamatan Tapen, korban kebakaran satu unit rumah milik Arba’iya (70), yang ludes terbakar si jago merah pada Sabtu (28/8) siang kemarin.
Bupati Salwa Arifin menyampaikan, bahwa sebagai kewajiban pihaknya jika ada musibah yang menimpa warganya, untuk memperhatikan dan juga membantu apa yang dibutuhkan.
“Alhamdulillah saat ini sudah lengkap, dari mulai sembako, pakaian. Termasuk akan merehab rumahnya,” ungkap Bupati Salwa saat dikonfirmasi di lokasi.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati mengaku sengaja melibatkan Dinas Perkim Bondowoso, agar dapat melihat langsung kondisi rumah yang terbakar dan dapat menyiapkan untuk segera dibangun.
“Secepatnya, ukurannya seperti RTLH (Rumah Tidak Layak Huni – Red) itu,” papar orang nomor satu di Bondowoso ini.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Bupati meminta pada warga agar tidak menyambung kabel listrik sembarangan, yang berpotensi menyebabkan korsleting listrik. Ia juga menyebut akan menambah dan meremajakan mobil pemadam kebakaran (Damkar) untuk penanganan lebih cepat.
“Ya itu yang susah. Mereka kan nyambung sendiri nggak bisa. Mereka nyambung berarti kan menumpang kepada yang punya. Memang sudah diimbau tapi kemampuan mereka ya itu,” tandasnya.
Sementara itu, Pj Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso, Anisatul Hamidah mengatakan, pihaknya juga memberikan bantuan berupa sembako, sandang dan alat-alat dapur.
Selain itu, pihaknya melakukan asesmen kepada BNI agar mengganti kartu Program Keluarga Harapan (PKH) yang raib terbakar.
“Agar hak-hak mereka tidak berkurang sedikitpun. Termasuk kita memberikan pendampingan psiko sosial korban,” katanya.
Ditempat yang sama, pemilik rumah, Arba’ia (70) menceritakan, insiden itu terjadi kurang lebih pukul 13.00 siang. Saat itu, dirinya sedang berada dikandang sapi yang terletak berdekatan dengan rumah yang terbakar, untuk memberikan makan sapi peliharaannya.
Ia menduga, kejadian naas itu disebabkan korsleting arus listrik. Mengingat pada saat itu dirinya sedang memasak menggunakan penanak nasi listrik.
Kata dia, api dengan cepat menjalar kerumahnya yang terbuat dari bahan dasar yang mudah terbakar, yakni kayu dan bambu itu. “Langsung membara ke dinding rumah itu,” .
Arba’ia mengaku, dirinya sempat berusaha ingin menyelamatkan uang tabungannya dari hasil menjadi buruh tani. Namun karena kobaran api yang begitu panas, akibatnya, ia mengalami luka bakar dibeberapa bagian tubuhnya.
Akan tetapi ia masih beruntung, salah satu saudaranya langsung menarik dan menghentikan upaya korban. Sehingga korban masih bisa diselamatkan, walaupun uang tabungannya raib dilalap si jago merah. “Kalau semuanya itu Lima juta dua ratus,”ungkapnya.
Ia mengaku, setiap hari memang bekerja sebagi buruh tani diluar daerah. Ia bekerja membersihkan rumput sawah milik warga di Kabupaten Situbondo. Sedangkan suaminya, sudah beberapa tahun tidak bisa bekerja karena mengalami sakit stroke beberapa tahun terakhir. (*/Rois)