TRENGGALEK, beritalima.com
Dengan semakin dekatnya hari pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Kabupaten Trenggalek yang rencananya dilaksakan pada tanggal 9 Pebruari 2019 mendatang, Bupati Trenggalek, H. Emil Elestianto Dardak berinisiatif menggelar rapat koordinasi bersama pihak-pihak terkait.
Bertempat di Gedung Bhawarasa, Jln. Pemuda No.01 Trenggalek, rapat yang juga dihadiri unsur forkopimda kali ini merupakan rapat koordinasi menyeluruh bersama antara pihak pemerintah daerah, panitia pemilihan dan pihak pengamanan.
Bupati Trenggalek, H. Emil Elistianto Dardak dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh tamu undangan yang telah bersedia hadir dalam acara rapat persiapan Pilkades 2019 itu.
“Kami selaku Bupati Trenggalek dan mewakili Forkopimda akan berusaha semaksimal mungkin dalam pelaksanaan Pilkades nanti bisa berjalan dengan lancar aman dan kondusif,” ungkapnya didepan para hadirin, Jumat (1/2/2019).
Pemerintah yakin, lanjut Emil, jika semua stakeholder dan panitia pemilihan sudah memahami tugas maupun fungsi masing-masing beserta landasan hukum dari pelaksanaan pesta demokrasi di daerah ini.
“Saya yakin semua panitia Pilkades sudah menguasai dan mengerti terkait (Peraturan daerah) Perda maupun Peraturan bupati (Perbup) nya, jadi seandainya nanti terjadi kesamaan angka atau selisih sedikit tidak akan ada perdebatan yang berujung sengketa,” imbuhnya.
Sekecil apapun masalahnya, harus segera diselesaikan sampai tuntas. Jangan sampai malah berkepanjangan hingga menjadi dendam, baik antar kandidat peserta pemilihan, pendukung atau bahkan diinternal kepanitiaan.
“Kita harus memberikan pembelajaran yg baik terhadap masyarakat luas,” kata Emil.
Menurut Emil, dengan 327 calon kades di 132 desa yang melaksanakan pilkades, sangat berpotensi menimbulkan gesekan antar elemen, maka semua pihak harus mau dan mampu bersama-sama saling jaga sehingga agenda penting tersebut bisa berjalan lancar serta sukses.
“Karena jika terjadi gesekan akan berimbas kepada semua lini dan sendi kehidupan bermasyarakat. Jadi mari kita sama-sama sukseskan Pilkades di Trenggalek tetap aman dan kondusif,” tandas Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih itu.
Mendukung pernyataan dari Emil, Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo juga menegaskan jika didalam pelaksanaan pilkades nanti semua pihak yang terlibat harus di samakan dulu persepsinya agar tidak terjadi perselisihan.
“Hari ini kita berkumpul bersama guna menyamakan persepsi terkait pilkades, selain itu dalam tiap pergeseran logistik harus disesuaikan dengan aturan yang ada,” ujar Kapolres.
Yang berkenaan dengan logistik pemilihan harus diprioritaskan, karena merupakan hal utama yang sangat rawan terhadap terjadinya pelanggaran dan mudah memicu konflik.
“Jadi, sebelum logistik bergeser harus di sesuaikan dengan aturan – aturan yang ada, aparat keamanan TNI dan POLRI hanya mendampingi saja,” ingatnya.
Kerawanan pilkades dari sisi kondisi geografis sangat dominan, karena wilayah Kabupaten Trenggalek mayoritas pegunungan yang rawan akan terjadinya becana alam.
” Di Trenggalek ini, sisi kerawanan geografis menjadi faktor dominan karena mayoritas wilayahnya pegunungan yang sering terkena bencana tanah longsor dan banjir. Selain memang tetap harus diwaspadai kerawanan gesekan antar pendukung masing-masing calon. Karena pesta demokrasi pilkades bersentuhan langsung dengan warga masyarakat,” pungkas orang nomor satu dijajaran Polres Trenggalek itu.
Rapat koordinasi tersebut diikuti kurang lebih oleh 150 undangan, terdiri dari seluruh jajaran Musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) dan seluruh panitia Pilkades Sekabupaten Trenggalek. (her)