GRESIK,beritalima.com-Melihat pertumbuhan ekonomi di masa depan, Pemkab Gresik tengah menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi di Gresik. Salah satunya adalah Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI). Ini menjadi upaya dalam menggerakkan SDM muda progresif dan kreatif yang ada di Gresik.
“Dengan berbagai inovasi dan cara yang sudah kita bangun, maka kolaborasi pemerintah dengan UISI ini harus benar-benar mampu menjawab tantangan kedepan. Yaitu melihat potensi yang ada di Kabupaten Gresik, yang mana semakin tahun semakin luar biasa, terutama ekonomi.” ujar bupati saat menghadiri sidang senat terbuka dan gathering mitra 1 dekade UISI, Kamis (20/07).
Gus Yani menambahkan, beberapa waktu lalu menerima undangan kerjasama dengan Kota Zhanjiang, Guangdong, China. Tepatnya, undangan ini diberikan oleh Dubes Indonesia yang berada di sana.
Kerjasama ini nantinya akan berfokus dalam pengembangan potensi industri daerah masing-masing. Seperti yang dijelaskan Gus Yani, Kota Zhanjiang memiliki kondisi geografis yang mirip dengan Gresik. Sebagai contoh lokasinya yang sama-sama berada di daerah pesisir.
“Saya sampaikan, Gresik merupakan pintu gerbang perdagangan yang akan menjadi sorotan internasional. Sehingga PR kita bagaimana pemerintah dapat menyajikan industri yang smart dan terintegrasi dengan berbagai macam potensi tanpa merubah kultur budaya. Seperti Gresik kota santri yang mana potret ini yang harus kita jaga.” katanya di depan rektor, mitra, dan jajaran UISI.
Disamping itu, Gus Yani menyebutkan yang menjadi perhatian khusus saat ini adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Gresik. Menurutnya, dengan lokasi Gresik yang strategis, KEK berpotensi tinggi menjadi kutub investasi bagi para investor lokal maupun asing.
“Karena Gresik sudah ada KEK yang artinya investasi industri disini akan sangat menguntungkan, karena mereka juga bisa mengekspor secara bebas karena adanya free tax (bebas pajak).” katanya.
Gus Yani menambahkan, posisi Gresik saat ini juga berpotensi menjadi supplier bagi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Artinya, akan ada demand yang cukup besar dalam memenuhi kebutuhan pembangunan IKN. Ditambah jaraknya yang efisien dan efektif, sehingga menjadi peluang manis oleh investor.
“Maka peran strategis Pemkab Gresik harus mengolah kesempatan ini dengan serius. Saya harap apa yang saya sampaikan ditangkap UISI, sehingga menjadi momentum dalam merumuskan strategi yang tepat.” pungkasnya.(*)