Bupati Gresik, Gus Yani dan Istrinya Kerap Blusukan Ke Desa-desa Serius Tangani Stunting Warganya

  • Whatsapp
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani dan istrinya Nurul Haromaini Ali Fandi Akhmad Yani saat blusukan

GRESIK,beritalima.com- Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) tampaknya sangat serius dalam menangani stunting di wilayahnya.

Dia kerap turun blusukan ke Desa-Desa untuk melihat program penanganan stunting berjalan secara maksimal.

Seperti pada, Kamis (30/11), Gus Yani dan istrinya, Nurul Haromaini Ali Fandi Akhmad Yani yang juga sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gresik, yang melakukan pelacakan stunting di Desa Klampok, Kecamatan Benjeng, Kamis (30/11).

Keduanya, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Mukhibatul Khusnah dan Camat Benjeng Siti Sulichah menyusuri gang-gang di desa tersebut.

Di Kabupaten Gresik, persoalan stunting juga menjadi salah satu agenda besar pemerintahan Bupati Fandi Akhmad Yani. Berbagai upaya dilakukan dengan menggandeng semua pihak.

Hasilnya cukup menggembirakan, angka stunting yang awalnya 22% pada awal kepemimpinan Gus Yani, bisa ditekan menjadi 10% pada tahun 2023. Angka ini jauh dibawah target nasional yakni 14%. Namun, hal tersebut bukan menjadi “garis finish”, karena Kabupaten Gresik memasang target stunting 0%.

“Kita akan terus mendorong agar angka ini terus turun hingga Gresik merdeka stunting. Saya bersama bu wabup, dan Ketua TP PKK akan terus menyuarakan tentang stunting agar makin banyak orang yang mengerti apa itu stunting. Selain itu, dukungan dari dinas terkait juga tidak akan berhenti dalam memberantas stunting,” kata Gus Yani.

Sementara itu, istri Bupati, Ning Nurul, mengatakan, temuan kasus stunting di Kabupaten Gresik merupakan hasil akhir dari berbagai persoalan yang kompleks. Ini lantaran banyak faktor yang menyebabkan terjadinya stunting pada anak.

“Faktor pertama adalah faktor ekonomi, dimana ini berkaitan erat dengan asupan gizi untuk anak. Berikutnya adalah faktor pola asuh orang tua ditambah dengan banyaknya mitos yang ada di masyarakat. Selain itu pernikahan dini juga menjadi salah satu penyebab stunting, dan yang lainnya adalah faktor lingkungan dan penyakit bawaan,” ujarnya.

Dalam PKK sendiri, penanggulangan stunting ada pada Kelompok Kerja (Pokja) 1 hingga Pokja 4. Pada Pokja 1, PKK Kabupaten Gresik berfokus pada pencegahan pernikahan anak. Sedangkan Pokja 2 berfokus pada penuntasan pendidikan lewat program JAKETKU (Kejar Paket Tuntaskan Putus Sekolah).

Pada Pokja 3 berfokus pada penanganan sampah, dan Pokja 4 berperan secara langsung dalam kegiatan penanggulangan stunting lewat program CEKAL TANDING (Cegah dan Tangkal Stunting dengan kegiatan 10 indikator PHBS di rumah tangga).
Selain melakukan pelacakan stunting, kegiatan hari juga menjadi awal dalam program pemberian makanan tambahan bagi anak-anak dan ibu hamil hingga 30 hari kedepan. Dengan begitu, diharapkan angka stunting di Kecamatan Benjeng yang hanya ada 5 kasus stunting, tidak bertambah dan menjadi 0.(Moh Khoiron)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait