Bupati Halbar “Diberi CD/BH dan Boneka Dari Pendemo

  • Whatsapp

Wabup, Kepala Kesbangpol, & Kabag Humas Halbar Dituding Sejalan Dengan Massa Aksi

JAILOLO, beritaLima.com –  Aksi penolakan pengangkatan “Julius Marau” sebagai Plh. Sekda Halbar, yang dilakukan oleh pendemo mengatasnamakan Forum Komunikasi Halmahera Barat Menggugat, Senin (2/5), dipusatkan dihalaman kantor Bupati Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara.

‎Berdasarkan amatan beritalima.com Forum Komunikasi Halbar Menggugat dalam aksinya memberikan hadiah spesial Celana Dalam (CD) dan BH, serta Boneka kepada Bupati Halbar Danny Missy, atas kebijakan Bupati seperti perempuan. Selain itu, Wakil Bupati Kabupten Halbar Ahmad Zakir Mando, kepala Kesbanpol Halbar Imrat Idrus serta Kepala Bagian Humas dan Setda Halbar Suparto Lansib dituding sejalan dengan Massa aksi yang menolak penunjukan Julius Marau sebagai Plh Sekretaris Daerah Kabupaten Halbar.

“‎Bapak Bupati tidak menyadarkan diri bahwa dibelakang kami ada Kepala Kesbangpol, Humas, maupun Wakil Bupati yang juga tidak sepakat dengan kebijakan yang dilakukan Bupati,‎”teriak Hardi Hayun salah satu orator Forum Komunikasi Halbar Menggugat.

‎Hardi mengatakan, kebijakan Bupati Danny Missy yang mengangkat Plh Julius Marau sudah mendapat banyak penolakan dari berbagai pihak yakni dari kalangan masyarakat, LSM maupun dalam birokrasi Pemda Halbar.

Dikatakannya, selain itu juga Bupati Danny Missy diduga sering melakukan kebijakan-kebijakan tanpa sadarkan diri atau diduga sedang dalam keadaan mabuk, sehingga hal itu selalu menuai protes dari masyarakat Halbar.  “Kami mendapatkan informasi lewat media lokal, katanya akan melakukan tes urine untuk seluruh PNS Halbar dan Bupati juga katanya siap untuk melakukan hal tersebut, tetapi hingga saat ini hal itu ternyata hanya omong kosong, maka dari itu kami meminta Bupati Danny Missy untuk secepatnya membuktikan apa yang telah disampaikannya,”cetusnya.

‎Hal serupa juga disampaikan Udin Bakar orator lainnya, pengangkatan Julius Marau merupakan keterpaksaan Bupati Halbar karena hanya memenuhi keinginan Hengki Polisar yang merupakan salah satu donatur terbesar Dasyat saat pesta Demokrasi kemarin.

“Kita sebagai masyarakat saja bisa menilai etika dan moral Julius Marau itu sangat buruk, tetapi karena hanya untuk memenuhi kepentingan pribadi dirinya rela untuk melanggar aturan mekanisme birokrasi,”tandasnya.

‎Hal serupa juga disampaikan orator lainnya, Fahmi Albar dalam orasinya, CD dan BH diberikan. karena pihaknya menilai Bupati dan Wabup sangat lemah mengambil sebuah kebijakan  yang indikasi ada dorongan dari pihak lain yakni Hengki Polisar salah satu pengusaha yang nota bene sebagai donatur anggaran yang membiayai Dasyat pada pilkada 2015 lalu.

“BH dan CD yang kami berikan tersebut menunjukan kekecewaan kami terjadap Bupati Halbar, karena dalam mengambil sebuah kebijakan dalam birokrasi harus berpegang kepada Hengki Polisar.

Sehingga hadia ini pantas diberikan kepada Bupati,”semprot Fahmi Albar dalam Orasinya‎.

Fahmi juga mengatakan, saat ini sudah mulai terlihat para guru sudah mulai ditarik masuk di dalam birokarasi, buktinya kepala BKD, dan beberapa guru yang di tempati sebagai sespri di ruang Sekda, padahal disekolah-sekolah masih kekurangan tenaga mengajar (guru)” saya kira wakil Bupati itu sangat paham dalam mengurusi birokrasi, tetapi beliau juga tidak paham mengurusi birokrasi, aneh bin ajaib,”cecarnya.‎

Dikatakan Fahmi, masa kepemimpinan Danny-Zakir baru beberapa bulan ini sudah dikuasai Hengky Polisar untuk memenuhi kepentingan Pribadinya. “Lihat saja kebijakan Bupati dalam mengangkat Julius Marau sebagai Plh, Plt serta mendefenitifkan semata-mata memenuhi keinginan dari Hengky Polisar tersebut,”ucapnya.

Diketahui Orator yang tergabung dalam Forum Halbar Menggugat yakni Muhammad Idhar selaku Koordinator Lapangan, Udin Bakar, Hardi Hayun, serta Yohanes Basaai ketua Gamki Halbar. (@ssd)‎

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *