Jombang | beritalima.com – Dinas Pertanian saat ini sudah mampu menjalankan pelayanan kepada masyarakat dengan baik. Penyuluhan di kelompok tani, gapoktan, di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) serta di dinas terkait telah dilaksanakan dengan baik.
Demikian hal itu diungkapkan Ir. Muchamad Rony, MM selaku Kepala Dinas Pertanian (Kadisperta) Kabupaten Jombang saat sambutan pada acara Turun Tanam Masa Tanam 2021/2022 dan Launching Klinik Pertanian BPP Mojowarno, tepatnya di BPP Mojowarno, Desa Karanglo, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, pada Kamis (16/12/2021).
“Ini adalah bentuk komitmen dan perhatian Pemerintah Kabupaten Jombang dalam pembangunan pertanian sebagai prioritasnya,” ujar Kadisperta Bupati Jombang.
Selain itu diungkapkan Roni, penyuluh maupun stakeholders pertanian lain, saat ini telah menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kabupaten Jombang untuk terus berkarya dan berjuang mengikhtiarkan kesejahteraan petani.
“Kegiatan MoU yang kita laksanakan ini adalah sebagai tindak lanjut dari MoU Pemerintah Kabupaten Jombang diawal tahun lalu,” tandasnya.
Namun diakhir sambutan Kadisperta menyatakan bahwa capaian beras di Kabupaten Jombang tahun 2020 sebanyak 291.490 ton, kini menurut pantauannya di tahun 2021 meningkat menjadi 294.415 ton. Berdasarkan catatan yang dihimpun Disperta Jombang mengalami surplus sebanyak 131.913 ton.
“Kami berkomitmen membangun pertanian secara sinergi bersama seluruh stakeholder, KTNA, HKTI guna meningkatkan kesejahteraan petani di Jombang,” imbuh Roni.
Pada kesempatan itu hadir Bupati Jombang Hj. Munjidah Wahab sekaligus meresmikan klinik BPP, juga hadir Wakil Bupati Jombang Sumrambah dan para Forkopimda yang terdiri dari Kapolres Jombang AKBP Muhammad Nurhidayat, Dandim 0814 Letkol Inf. Muhammad Hanafi, Dansatradar 222 Letkol. Lek Yudi Amrizal, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Jombang. Dan para OPD serta pimpinan Lembaga Mitra Pemerintah Kabupaten Jombang baik dari Perguruan Tinggi maupun dari Balai Penelitian, juga hadir para Ketua Poktan dan Gapoktan.
Usai meresmikan, Bupati bersama Forkopimda dan Kepala Dinas Pertanian meninjau sarana dan prasarana layanan klinik pertanian dan berdialog dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP Jatim) secara virtual. Bupati pun menyaksikan pemanfaatan drone untuk pertanian serta melihat proses menanam padi dengan pemanfaatan teknologi mesin.
Sebelum Bupati Jombang memberikan arahan sebagai materi kunci, Bupati yang diikuti para Forkopimda menyerahkan santunan kepada Anak Yatim, menyerahkan bibit padi dan Pupuk Organik Cair, menyerahkan sertifikat pemenang Lomba Poktan, menyerahkan Bantuan Sarpras ke Kelompok tani Milenial, menyerahkan Sertifikat Organik, dan menyerahkan Bantuan Alsintan serta menyerahkan Polis asuransi pertanian.
Pada waktu sama pun Kepala Dinas Pertanian dan Bupati Jombang Serta para Forkopimda menyaksikan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Kampus UNWAHA, UNDAR – STIE Dewantara, UNIPDU, dengan Baliltas: Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat Balitkabi; Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi umbian; BPTP Balai Pengkajian Teknologi Pertanian – Jatim; Balitjestro: Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropika – Malang.
Lebih lanjut Bupati Jombang dalam sambutannya menyatakan bahwa Kabupaten Jombang 60% lebih penduduknya menggantungkan hidupnya pada usaha bidang pertanian. Ironis kata Munjidah generasi muda saat ini sudah tidak minat lagi terjun ke dunia pertanian.
“Hal ini tentu berpengaruh pada percepatan pembangunan pertanian di Kabupaten Jombang. Dan ini menjadi tantangan Pemerintah Kabupaten Jombang untuk dapat membangkitkan keinginan anak muda bertani,” jelasnya.
Masih dijelaskan Bupati Munjidah, bahwa yang perlu dipahami adalah pertanian tidak hanya proses menjalankan budidaya dilahan. Tapi lebih pada konteks agribisnis secara utuh yang meliputi penyiapan sarana prasarana, budidaya dan pengolahan hasil serta pemasaran produk pertanian.
“Pembinaan yang optimal akan mendorong terus berkembangnya sektor industri pengolahan hasil pertanian (agroindustri) di Kabupaten Jombang. Pembangunan pertanian akan bisa berjalan dengan baik jika sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan pertanian bisa mendukung program pembangunan pertanian dengan baik,” tutur Bupati Mundjidah Wahab.
Lanjutnya mengapresiasi Dinas Pertanian yang telah mampu mensinergikan dengan OPD terkait baik pusat maupun daerah dan perguruan tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik untuk petani Jombang melalui layanan Klinik Pertanian.
Dengan terobosan ini katanya, mengharapkan agar masyarakat dalam memperoleh layanan pertanian ke depannya lebih baik lagi. Namun upaya peningkatan kapasitas SDM pertanian juga pintanya terus ditingkatkan agar petugas pertanian maupun petani memiliki kemampuan untuk berinovasi dalam memecahkan permasalahan sehingga mampu memperjuangkan kesejahteraan petani.
“Saya berharap pengembangan klinik pertanian yang digagas oleh Dinas Pertanian akan menjadi pengungkit pembangunan pertanian di Kabupaten Jombang untuk lebih baik lagi,” pungkas Bupati.
Reporter : Dedy Mulyadi