Jombang | beritalima.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang rutin tiap tahun melaksanakan Sosialisasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Namun tahun 2022 ini sekaligus meresmikan Klinik Kesehatan Ikan dengan menerapkan konsep Sistem Pelayanan Kesehatan Ikan Cepat Responsif Inovatif Adaptif atau disingkat SI PEKAN CERIA. Dari Gemarikan pun disampaikan dapat menurunkan jumlah stunting hingga 13,1%.
Kegiatan yang dipusatkan di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang pada, Rabu pagi (23/8/2022), dibuka dan diresmikan langsung oleh Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab didampingi Wakil Bupati Jombang Sumrambah; Ketua Tim Penggerak PKK selaku Ketua Forikan Kabupaten Jombang; Wakil Ketua DPRD Jombang Farid Al Farizi; Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang Agus Purnomo, SH., M.Si.
Diungkapkan Bupati, Gemarikan merupakan program secara nasional apalagi pada saat bekerja dan berupaya bersama – sama gerakan ini untuk menurunkan stunting di Kabupaten Jombang. Alhasil berdasarkan penelitian jumlah stunting di Kabupaten Jombang mengalami penurunan.
“Alhamdulillah agenda rutin yang setiap tahun kita lakukan bersama sama secara sinergi oleh semua pihak ini telah berdampak signifikan dalam menurunkan angka Stunting di Kabupaten Jombang,” tutur Bupati Mundjidah Wahab.
Lanjutnya, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) menunjukkan 30,8% atau sekitar 7 juta balita menderita stunting. Prevalensi stunting di Kabupaten Jombang mengalami penurunan dari tahun 2018 sebesar 20,1%, turun menjadi 17,9% pada tahun 2019, dan tahun 2020 sebesar 16,9%. Saat ini prevalensi stunting di Kabupaten Jombang berdasarkan bulan timbang Februari tahun 2021 adalah sebesar 13,1% atau 9.462 balita yang tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Jombang. Sedangkan target angka stunting tingkat nasional, kita harus menurunkan di angka 14 %.
“Salah satu penyebab tingginya angka stunting disebutkan Bupati Jombang karena masih terbatasnya kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi dan resiko stunting, sehingga hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menekan angka stunting dan gizi buruk di Kabupaten Jombang,” ungkapnya.
Ikan kata Bupati Munjidah, sangat relevan untuk mendukung program perbaikan gizi masyarakat dan penanganan stunting, mengingat ikan sebagai sumber protein memiliki beragam keunggulan dibanding produk hewan lainnya. Karena ikan merupakan sumber protein hewani yang sangat baik untuk pertumbuhan sel-sel tubuh manusia. Kecerdasan, kesehatan dan keterampilan merupakan tiga indikator utama yang digunakan untuk mengukur sumberdaya manusia yang Berkarakter dan Berdaya Saing.
“Untuk itu kepada semua yang hadir baik organisasi wanita, organisasi keagamaan, dan anak-anak sekolah untuk dapat mempromosikan gemarikan dengan harapan dapat meningkatkan kualitas SDM yang Unggul, Berkarakter dan Berdaya Saing,” tuturnya.
Bupati Jombang pun mengapresiasi Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan atas Inovasinya melaunching Klinik Kesehatan Ikan, yang sebelumnya sudah membuat aplikasi Sipekan. “Mudah-mudahan inovasi ini memberikan manfaat dan barokah serta semakin meningkatkan pelayanan pada masyarakat,” ujar Bupati Munjidah dihadapan undangan.
Sebelumnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang, Nur Kamalia, SKM., M.Si menyampaikan tujuan kegiatan Sosialisasi tersebut untuk mensinergikan program kesehatan ikan, program pembudidayaan ikan, terutama tingkat konsumsi ikan dimasyarakat terutama bagi anak-anak sekolah dalam rangka meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Jombang.
Berdasarkan data yang disampaikan Nur Kamalia, Ketahanan Pangan di Kabupaten Jombang berada di kondisi surplus. Untuk itu katanya, permasalahan berikutnya adalah tingkat pengetahuan dan pola asuh keluarga dalam memberikan konsumsi bagi keluarga dan anak balita sejak dini melalui peningkatan pemberian konsumsi ikan dengan gerakan yang dilaksanakan hari ini yaitu Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).
“Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang, tingkat konsumsi Ikan di Jombang ini masih rendah. Rata-rata per orang masih 83 gram. Sedangkan targetnya 150 gram per orang per hari. Jombang termasuk penghasil ikan Patin nomor 2 se – Jawa Timur. Dan nomor satu di Jawa Timur untuk produksi ikan Bawal. Jadi produksi ikannya sudah cukup tinggi,” ungkap Nur Kamalia.
Lanjutnya dalam kegiatan sosialisasi ini katanya, berharap agar tingkat konsumsi ikan meningkat, seiring dengan meningkatnya kecerdasan, pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk membudidayakan mengkonsumsi ikan”, pungkasnya.
Di tempat yang sama, Bupati menyerahkan bantuan kepada Kelompok Pengolah Pemasaran Ikan. Diantaranya berupa Sarana prasarana pengolahan Bakso kepada Pokmas Sejahtera, Desa Brudu Kec. Sumobito.
Sarana prasarana Chest Freezer kepada Kelompok Dua Putra, Desa Kebondalem Kec. Bareng; Kelompok Mina Asih Desa Karangwinongan Kec. Mojoagung; Kelompok Mina Putra Mandiri Desa Japanan Kec. Mojowamo. Sarana Prasarana Pengolahan Pindang pun diberikan kepada Kelompok Mina Sofi Desa Blimbing Kec. Gudo
Hadir pada kegiatan tersebut Staf Ahli, Asisten, Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemkab Jombang; Kepala Kementerian Agama dan Kepala Cabang Dinas Provinsi Jawa Timur di Kabupaten Jombang; Ketua Organisasi Wanita, Ketua Dharma Wanita, Ketua Bhayangkari, Ketua Persit, Ketua Pia, Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Kabupaten Jombang; Ketua organisasi wanita keagamaan, Ketua Muslimat NU, Ketua Fatayat NU, Ketua Aisyiyah Kabupaten Jombang; Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang beserta jajarannya dan penyuluh perikanan; guru-guru pendamping beserta dengan siswa SLTA dan MA dari 21 Kecamatan.
Reporter : Dedy Mulyadi