SITUBONDO, beritalima.com – Bupati Situbondo, Karna Suswandi, membuka Workshop Seminar Nasional dalam rangka memperingati HUT PGRI ke-77 dan Hari Guru ke-29, Kamis (11/8/2022). Acara tersebut berlangsung di Aula Gedung PGRI setempat.
Workshop tersebut mengusung tema Diseminasi Kurikulum Merdeka Melalui Pembelajaran Paradigma Baru, di Era Disrupsi Terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka dengan Penekanan Profil Pelajar Pancasila di Kabupaten Situbondo.
Kepada awak media yang hadir, pria yang akrab disapa Bung Karna ini mengatakan, dengan diberlakukan kurikulum merdeka belajar ini, maka ia berharap Jajaran Dispendikbud Situbondo bisa menyiapkan segala sarana dan prasarana yang diperlukan.
“Walaupun kurikulum merdeka ini tidak dipaksa hari ini dan tidak semua sekolah harus menggunakan kurikulum merdeka. Tetapi kita harus menyiapkan itu,” ucapnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Bung Karna ini mengapresiasi sekolah-sekolah yang sudah menerapkan kurikulum merdeka belajar. “Tetapi bagi sekolah yang belum menerapkan kurikulum merdeka, dengan adanya workshop ini saya harap sekolah bisa menerapkannya,” tegasnya.
Pria asal Desa Curahtatal, Kecamatan Arjasa ini menyampaikan, kurikulum tersebut memberikan keleluasaan kepada pemerintah daerah. “Sehingga potensi daerah menjadi acuan untuk dikembangkan dalam kurikulum merdeka belajar,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Pemkab Situbondo mengajak masyarakat dalam pemberantasan peredaran rokok ilegal di Kota Santri Pancasila. Sebab keberadaannya jelas merugikan negara, karena tidak ada pemasukan dari sektor cukai. Sehingga berdampak terhadap penerimaan pemerintah daerah dari DBHCHT.
Sekedar informasi DBHCHT Pemkab Situbondo tahun 2022 sebesar Rp55.748.515.000. Yang dikelola oleh beberapa OPD. Di antaranya Dinsos, Diskoperindag, Disnaker, Dispertangan, Dishub, dan Dinas PUPP, Satpol PP, RSUD dr Abdoer Rahem, RSUD Besuki, serta RSUD Asembagus.
Dana jumbo tersebut digunakan untuk pembangian BLT, pelatihan kerja, pembagian pupuk urea gratis kepada petani, pemasangan PJU, pembangunan RTLH, progam Tolop (tutup lubang -red), pembangunan jamban keluarga, progam sehat gratis (Sehati), penurunan angka stunting, pengadaan alat kesehatan (Alkes), rehap gedung rumah sakit, sosialisasi tentang cukai dan operasi pasar rokok ilegal. (ADV/BET)