BONDOWOSO, beritalima.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo terus melakukan inovasi dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas buah mangga di Kota Santri.
Salah satunya dengan menggelar acara bimbingan teknis (Bintek) riset pengembangan inovatif kolaboratif (RPIK). Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Lantai Dua Kantor Bupati Situbondo, Jumat (18/6/2021).
Bupati Situbondo, Karna Suswandi menjelaskan, tujuan dari Bimtek RPIK ini untuk meningkatkan pendapatan ekonomi baik petani maupun pedagang mangga yang ada di Kota Santri.
“Buah (mangga -red) ini masih perlu ditingkatkan produktivitas dan kualitasnya. Sehingga, bisa meningkatkan daya saing dan nilai jual pasarnya,” ucap bupati.
Orang nomor satu di Kota Santri ini mengatakan, pasar buah mangga asal Kabupaten Situbondo sudah tersebar di Jawa dan Luar Jawa.
“Saat ini sudah menyebar mulai dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang dan Serang. Kemudian diluar Jawa meliputi, Lampung, Bali, Bengkulu, Medan, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin, Palembang dan Palangkaraya,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, hingga saat ini di Kabupaten Situbondo terdapat 577.588 pohon mangga yang tersebar lahan di 5775 Hektar.
“Sudah ada ratusan ribu (pohon mangga -red), tentunya ini potensi yang sangat luar biasa dan akan terus kita tingkatkan,” imbuhnya.
Dirinya menambahkan, produksi buah mangga Situbondo terbilang cukup tinggi. “Hingga saat ini sudah mencapai 276.820 Kwintal,” tegasnya.
Pria yang akrab disapa Bung Karna ini memaparkan, di Kota Santri terdapat 4 varietas mangga yang dikembangkan. Yaitu, Arummanis (Gadung), Manalagi, Garifta dan Arum merah (varietas unggulan lokal). ”
Kedepan kita ingin petakan di wilayah mana, masing-masing jenis ini bisa tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang manis,” tutupnya. (*/Bet)