SITUBONDO, beritalima.com – Bupati Situbondo, Karna Suswandi merespon cepat begitu mendengar kabar adanya jembatan ambrol di Dusun Kesambirampak, Desa Gunung Malang, Kecamatan Suboh. Orang nomor satu di Kota Santri Pancasila ini langsung meninjau lokasi kejadian, Kamis (10/3/2022) sore.
Pria asal Desa Curahtatal, Kecamatan Arjasa ini menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Pemukiman (PUPP) Situbondo, Gatot Siswoyo agar berkerjasama dengan pemerintah desa (Pemdes) Gunung Malang dan Gunung Putri untuk membangun jembatan darurat. Sebab keberadaan jembatan itu sangat penting sebagai jalur aktivitas masyarakat di dua Desa tersebut.
“Jadi jembatan ini adalah akses satu-satunya warga Gunung Malang yang mau ke Gunung Putri maupun sebaliknya. Sehingga saya minta Pak Kadis PUPP segera membangun jembatan darurat, tentunya berkolaborasi dengan Pemdes setempat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mantan Kadis PUPR Bondowoso ini mengungkapkan, Pemkab Situbondo melalui Dinas PUPP juga segera mengalokasikan anggaran APBD untuk pembangunan jembatan permanen.
“Akan kami alokasi anggaran pembanguan jembatan permanen melalui APBD. Karena keberadaan jembatan ini sambat vital, lantaran sebagai penghubung warga dua Desa yang akan beraktivitas,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Desa Gunung Putri, Titin Murtina menyampaikan, setiap harinya aa sekitar 1.600 warganya yang beraktivitas dengan melintasi jembatan itu. “Jadi memang keberadaannya sangat penting untuk menunjang aktivitas masyarakat di Desa Gunung Putri ini,” ucapnya.
Titin menerangkan, pihaknya siap menindaklanjuti arahan Bupati terkait pembangun jembatan darurat. “Pemdes Gunung Putri akan berkolabirasi dengan Dinas PUPP untuk membangun jembatas tersebut, sehingga akses jalan warga tidak terganggu,” tegasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya sebuah jembatan yang berada di Dusun Kesambirampak, Desa Gunung Malang, Kecamatan Suboh ambruk, Kamis (10/3/2022) sekitar pukul 08.30 WIB. Kuat dugaan peristiwa tersebut terjadi karena kondisi jembatan yang sudah tua termakan usia, sehingga tidak kuat menahan beban.
Menurut Koodinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Situbondo, Puriyono, usia jembatan itu sekitar 30 tahun lebih. “Informasinya seperti itu (30 tahun lebih -red). Yang jelas puluhan tahun ya,” bebernya. (*/Bet)