SUMBAWA BARAT NTB.beritalima.com|
Kunjungan kerja (Kunker) Menteri Kesehatan RI Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU Bersama Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd. yang didampingi Bupati Sumbawa Barat Dr.Ir.H.W Musyafirin MM dan Forkopimda Sumbawa Barat meninjau langsung sejumlah fasilitas kesehatan di puskesmas Kecamatan Jereweh Kabupaten Sumbawa Barat Pada Jumat (14 /10/22).
Yang sebelumnya Menkes RI Bersama Wagub NTB dan Forkopimda melakukan peninjauan di sejumlah posyandu primer yang ada di wilayah Kecamatan jereweh yaitu posyandu Desa jelengah dan Desa goa.
Bupati Sumbawa Barat Dr.Ir.H.W Musyafirin MM dalam sambutanya menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasinya kepada Menkes RI yang telah hadir dan membawa Program kesehatan yang menarik,update dan kekinian yang berorientasi pada peningkatan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai investasi kesehatan masa depan khususnya kepada masyarakat KSB.
“Ada 9 Puskesmas yang telah dipilih sebagai lokasi uji coba, mewakili kategori Puskesmas perkotaan, perdesaan, terpencil dan sangat terpencil yang berada di kawasan Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimatan Selatan, Sulawesi Selatan, NTT, NTB, Maluku dan Papua.” ucapnya
H.Firin bersyukur Alhamdulillah Provinsi NTB yang diwakili oleh kabupaten Sumbawa Barat yaitu di puskesmas jereweh terpilih sebagai uji coba integrasi layanan kesehatan primer.
Menteri Kesehatan RI Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU sangat mengapresiasi layanan kesehatan primer yang ada di Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) puskesmas Kecamatan jereweh. Kita sedang melakukan revitalisasi posyandu supaya fokus kedepannya lebih banyak menjaga orang agar tetap sehat bukan mengobati orang sakit.
” Pelayanan kesehatan masyarakat primer adalah pelayanan peningkatan dan pencegahan tanpa mengabaikan pengobatan dan pemulihan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.” jelasnya
Lanjut,masyarakat banyak yang sakit diabetes,jantung,ginjal dan darah tinggi sehingga melakukan proses pengobatan, sekarang bagaimana kita tidak melakukan pengobatan yaitu kita harus jaga pola makan dan selalu cek gula darah kita.
Katanya,Kementerian Kesehatan RI tengah melakukan transformasi sistem kesehatan dengan 6 pilar untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, produktif dan berkeadilan sekaligus bentuk kesiapan pemerintah dalam menghadapi masalah kesehatan di masa yang akan datang.
” Keenam pilar tersebut adalah transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan.” terangnya
Sebagai bentuk penerapan pilar pertama dan keenam transformasi sistem kesehatan, saat ini Kemenkes telah mulai melakukan uji coba integrasi layanan kesehatan primer yang dilakukan bertahap di 9 (sembilan) lokus Puskesmas yang telah dipilih sebagai lokasi uji coba, mewakili kategori Puskesmas perkotaan, perdesaan, terpencil dan sangat terpencil yang berada di kawasan Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimatan Selatan, Sulawesi Selatan, NTT, NTB (yang diwakili oleh Kabupaten Sumbawa Barat), Maluku dan Papua. Diharapkan proses ujicoba berjalan dengan baik, sehingga bisa menjadi role model untuk daerah lain.
” Proses integrasi layanan primer mencakup dua hal yakni integrasi data dan layanan kesehatan. Integrasi data dilakukan dengan sinkronisasi data dan aplikasi di tingkat kota hingga pemerintah pusat.” tuturnya
Sementara Integrasi layanan dilakukan dengan mengubah Puskesmas Pembantu dan Pos Kesehatan Keluarga (Poskeskel) menjadi Posyandu Prima. Hal ini mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat di lingkup desa/kelurahan. Layanan yang diberikan juga setara dengan Puskesmas mencakup kegiatan promotif preventif dan kuratif dengan target sasaran semua siklus hidup.
” Yang lebih penting, layanan promotif preventif digalakkan lagi. Kader di Posyandu Prima bisa dibantu tenaga dokter atau tenaga lainnya yang lebih ahli, juga masyarakat. Jadi Posyandu benar-benar di garda terdepan untuk menyehatkan masyarakat” pungkasnya (Rozak)