MADIUN, beritalima.com- Bupati Madiun, Jawa Timur, mencanangkan Desa Joho, Kecamatan Dagangan, sebagai “Kampung Tangguh Semeru”, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Selasa 2 Juni 2020.
Dalam sambutannya, Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami, mengatakan, sangat penting merubah pola pikir bahwa protokol kesehatan sebuah kebutuhan.
“Saya yakin seluruh masyarakat sudah tahu mengenai protokol kesehatan. Yaitu, pakai masker, cuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak. Tapi ironisnya masih ada masyarakat yang ngotot (tidak mengindahkan). Sehingga perlu merubah pola pikir masyarakat bahwa melaksanakan protokol kesehatan bukanlah perintah, tapi sudah menjadi kebutuhan dalam rangka memutus penularan Covid-19,” tandas H. Ahmad Dawami.
Kalau protokol kesehatan dimaknai sebagai perintah, lanjutnya, maka akan lelah. “Makanya, menjadi penting kalau semua mampu merubah pola pikir masyarakat bahwa protokol kesehatan sebuah kebutuhan,” ujarnya.
Bupati juga mengingatkan, penyakit ini bukan adu kuat sehingga harus diserahkan kepada ahlinya. Menurutnya, harus ada pemahaman yang sama, bahwa virus ini juga bisa menyerang sekalipun orang yang imunnya baik, yakni akan menjadi OTG (Orang Tanpa Gejala).
“Kalau imunnya kurang baik, akan ada gejala klinis sehingga lebih mudah diketahui,” terangnya.
Bupati juga menjelaskan, bahwa masuknya virus corona melalui mulut, hidung dan mata kemudian menuju tenggorokan. Kalau imunnya kuat, tidak akan terjadi radang. Tapi kalau lemah, akan mengalami radang tenggorokan sebelum akhirnya virus masuk paru-paru kemudian mereplikasi diri dan paru-paru dipenuhi virus corona.
“Kalau batuk, bersin dan bicara di dekat kipas angin, virusnya bisa menyebar. Karena itu, sekali lagi saya mengajak semua lapisan masyarakat mentaati protokol kesehatan dan merubah pola pikir bahwa mematuhi protokol kesehatan sebuah kebutuhan dan bukan perintah,” ajaknya.
Untuk diketahui, Kampung Tangguh Semeru, merupakan program unggulan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk seluruh kabupaten/kota di seluruh Jawa Timur. (Dibyo).
Ket. Foto: H. Ahmad Dawami.