MADIUN, beritalima.com- Bupati Madiun, Jawa Timur, H Muhtarom, melakukan Safari Ramadhan putaran terakhir di Masjid An’Nur Kelurahan Bangunsari Kecamatan Dolopo, Selasa 28 Juni 2016, malam.
Turut dalam rombongan yakni ketua DPRD, Sekda, Ketua Tim Penggerak PKK para pimpinan SKPD dan Muspika.
Dalam sambutannya, H Muhtarom, menyinggung masalah Narkoba yang mulai merusak generasi muda. “Indonesia saat ini sudah dalam bahaya Narkoba. “Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa Narkoba sangat berbahaya bagi generasi muda. Siapapun yang mengkonsumsi akan menjadi kecanduan dan mereka yang sudah pecandu berat akan sulit untuk lepas darinya. Nrkoba merusak fisik, mental, serta masa depan para generasi muda. Dan lama kelamaan kedepannya negara kita akan hancur karenanya. Oleh karena itu pemerintah terus menghimbau untuk memerangi Narkoba yang merusak masa depan generasi muda kita,” H Muhtarom.
Karena itu, lanjutnya, sangatlah penting bagi orang tua untuk sedini mungkin mengenalkan anak-anak, cucu-cucu mereka kepada Agama. Karena dengan agama, dapat membentengi diri mereka dari virus-virus negative globalisasi.
“Perlu kita ketahui, arus globalisasi merupakan bagai pisau bermata dua yang mempunyai sisi positif dan negative. Yang harus bisa di filter oleh orang itu sendiri, keluarganya, dan lingkungannya. Banyak kita dengar di berita dan media sosial, berita-berita akhir ini, banyak dari kita yang lepas kontrol. Melakukan pemerkosaan, melakukan pencurian, perampokan, bunuh diri, serta melakukan pembunuhan sampai tega membunuh orang lain, nyawa manusia diibaratkan seperti ayam tanpa ada harganya,” lanjut H Muhtarom.
Seperti biasa, usai taraweh bersama, bupati menyerahkan bantuan dari Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Madiun berupa Al-Qur’an 5 exemplar dan uang untuk perawatan masjid sebesar Rp.2.500.000. Selain itu juga diserahkan bantuan uang kepada 5 orang kaum duafa masing-masing menerima Rp.200.000.
Sementara itu terkait dengan Idul Fitri yang tinggal beberapa hari lagi, Bupati mengingatkan agar masyarakat merayakan hari kemanangan dengan sederhana, jangan mengada-ada dengan menyesuaikan kemampuan masing-masing.
Karena menurutnya, Idul fitri bukan hidangan yang banyak dan enak atau pakaian yang baru dan mahal. Tapi kembali ke fitrah setelah melakukan puasa ramadhan sebulan penuh, serta mengeluarkan zakat.
“Sebagai manusia kita tentu tidak lepas dari yang namanya dosa. Ya dosa kepada Tuhan dan dosa kepada sesama manusia. Dan untuk melebur dosa sesama manusia, mari saling memaafkan. Mari berlomba-lomba untuk meminta maaf, saling menjaga tali silaturrahmi kepada sanak kerabat lain. Baik silaturahmi kepada yang lebih tua, guru-guru kita, para alim ulama, teman dan sanak saudara kita baik dekat maupun jauh untuk melunturkan dosa kita terhadap sesama,” pungkasnya.
Di tempat terpisah dalam waktu yang sama, Wakil Bupati Madiun, H Iswanto, juga melakukan Safari Ramadhan di Masjid Jami’ Baitul Muttaqin di Desa Teguhan Kecamatan Jiwan. Seperti halnya bupati, wakil bupati usai taraweh juga menyerahkan bantuan dari BAZ untuk perawatan masjid dan Al Quran serta memberikan santunan kepada lima duafa. (Humas Pemkab Madiun/Dibyo)