MADIUN, beritalima.com- Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menggelar acara Festival Kampung Pesilat, di Alun-Alun Reksogati Mejayan, Minggu 28 Oktober 2018, malam.
Festival ini diikuti belasan perguruan silat yang ada di Kabupaten Madiun. Antara lain Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW), Persaudaraan Setia Hati Tuhu Tekad, IKS Kera Sakti, Ki Ageng Pandan Alas, Tapak Suci, Pro Patria, Persinas ASAD, Merpati Putih, Pagar Nusa, Cempaka Putih, Persaudaraan Sejati, Pro Patria dan Persaudaraan Pangastuti Tundung Madiun.
Dalam sambutannya, Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami Ragil Saputro, mengatakan, keberlangsungan kampung silat di Madiun adalah tanggung jawab semua elemen masyarakat.
“Tidak hanya tanggung jawab Bupati tapi semua masyarakat. Seluruh perkumpulan dan persatuan silat yang ada di Madiun adalah sama, seluruh perguruan di Kabupaten Madiun menjadi satu,” kata bupati yang akrab disapa dengan nama panggilan Kaji Embing, ini.
Semoga, lanjutnya, perbedaan antar perguruan pesilat dapat memahami arti dari perjuangan para pemuda sebagai suatu perbedaan menjadi satu, memahami suatu perbedaan dengan menjunjung tinggi perbedaan yang terjadi dan saling menjaga keamanan.
“Dengan diselenggarakan acara ini, menjadi awal yang baik dalam perjuangan para pesilat. Semoga tidak terjadi adu domba antar para perguruan dan para pemuda. Semoga perguruan silat di Madiun dapat mendidik para muridnya untuk saling menjaga perbedaan, saling menghargai dan menjaga Madiun sebagai kampung pesilat,” harapnya.
Usai memberikan sambutan, bupati memamerkan logo Kampung Pesilat Kabupaten Madiun yang dilauncing beberapa hari lalu
Selain dihadiri perwakilan perguruan pencak silat, festival yang juga peresmian Kabupaten Madiun sebagai Kampung Pesilat ini, hadir diantaranya Wakil Bupati H. Hari Wuryanto, Walikota Madiun, Kapolres Madiun, Bupati Ngawi, perwakilan IPSI dan perwakilan dari Kemenpora. (Dibyo).
Ket.Foto: H. Ahmad Dawami (tengah) H. Hari Wuryanto (kiri).