MADIUN, beritalima.com- Bupati Madiun, Jawa Timur, memonitor beberapa SD/MI yang melaksanakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Kamis 3 Mei 2018.
Bupati yang didampingi tim monitoring, memonitor SDN Sukosari 02, SDN Banjarisari Kulon 02 dan MI Plus Al-Islam yang semuanya di wilayah Kecamatan Dagangan.
Bupati Madiun, H. Muhtarom, mengatakan, USBN yang dikunjunginya pada hari ini semua siswa hadir. “Materi ujian Bahasa Indonesia dilaksanakan selama dua jam,” kata H. Muhtarom.
Sedangkan jumlah peserta USBN, sebanyak 9154 siswa dengan 677 ruang, 1354 pengawas termasuk pengawas independen dan pengamanan dari kepolisian.
“Mengenai sistem pelaksanaa USBN di Kabupaten Madiun, dilakukan dengan penggabungan sekolah. Ini tujuannya dalam rangka efektifitas kelas sekaligus memudahkan memonitor. Namun tidak jauh dengan lokasi yang di tempati siswa atau dalam artian tidak menyulitkan siswa,” tambahnya.
Untuk hasil evaluasi, lanjutnya, dari tahun ke tahun perlu adanya peningkatan. “Peningkatan ini nanti dilihat dari hasil evaluasi. Kalau memang ada yang perlu dievaluasi, nanti akan diperbaiki di tahun 2019. Karena manfaar USBN ini mengukur capaian kompetensi peserta didik yang dilakukan satuan pendidikan dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar,” paparnya.
Sedangkan manfaat USBN ini, lanjutnya, untuk pemetaan mutu program pendidikan dan/atau satuan pendidikan, pertimbangan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya dan dasar pembinaan serta pemberian bantuan kepada satuan pendidikan untuk pemerataan dan peningkatan mutu pendidik.
“Bagi Pemerintah Daerah dapat memanfaatkan hasil USBN untuk melakukan perencanaan program pembinaan satuan pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas lulusan yang unggul dan berdaya saing. Baik pada tataran lokal, nasional maupun global,”pungkas H. Muhtarom. (Rohman/Dibyo).
Ket. Foto: H. Muhtarom (kiri)