MADIUN, beritalima.com- Bupati Madiun, Jawa Timur, H, Muhtarom, memimpin Bhakti Sosial Terpadu (BST) di Desa Kuncen Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Selasa, 15 Nopember 2016.
Hadir dalam kegiatan ini yakni Wabup H. Iswanto, jajaran Forkopimda, anggota DPRD, Sekda Tontro Pahlawanto, Kepala SKPD, TP PKK, Muspika Kecamatan Mejayan, Kepala Desa se Kecamatan Mejayan dan masyarakat setempat.
BST Di Desa Kuncen ini, termasuk ‘istimewa’ dibandingkan dengan lBST di desa lain. Pasalnya, BST di desa lain paketnya lebih komplit. Tapi di Desa Kuncen, banyak yang dikurangi karena desanya kecil dan penduduknya sedikit serta di desa ini tidak boleh ada hiburan okes melayu dan ludruk.
Meski nyaris tanpa hiburan, namun kegiatan yang diselenggarakan dalam BST di Desa Kuncen yang meliputi sarasehan, mengunjungi warga kurang mampu dan sedang sakit, kerja bhakti pengecoran rabat beton, Pelayanan Administrasi, pelayanan kesehatan, donor darah, pasar murah, pelayanan kesehatan dan Inseminasi Buatan (IB) ternak, Pusyandu, pelatihan pembuatan kue dan kegiatan 10 Prgram Pokok PKK, tetap berjalan lancar.
Saat melakukan sarasehan bersama masyarakat, Bupati Madiun menyerahkan berbagai bantuan. Diantaranya alat sekolah untuk 10 siswa SD/MI, bantuan alat sekolah untuk 5 siswa SMP/MTs, bantuan keagamaan untuk tempat ibadah di Masjid Ki Anom Besari, bantuan 50 paket sembako untuk keluarga tidak mampu, bantuan peralatan sekolah dan uang saku untuk dua anak yatim piatu dan delapan anak kurang mampu serta dua buah kursi roda.
“Jadi biar agar kelihatan layak untuk dijadikan tempat wisata religi. Selain itu juga sebagai bentuk penghormatan kita kepada para pendahulu Kabupaten Madiun,” kata Bupati Madiun, H. Muhtarom, dalam sambutannya.
Terkait dengan kesehatan, bupati mengingatkan jika Kabupaten Madiun pada tahun ini banyak nyamuk demam berdarah. Karena itu masyarakat diminta hati-hati dan selalu menjaga kesehatan. Namun untuk malarianya, menurutnya, tidak ada.
“Karena ini musim penghujan, saya mengharapkan kepada masyarakat apabila ada tanda-tanda demam berdarah, agar segera dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat. Masyarakat juga saya himbau selalu mengadakan gerakan 3 M (Menutup, Menguras, Mengubur), sebagai antisipasi berkembangnya nyamuk, lanjutnya.
Demikian halnya dengan penyakit diare yang biasanya muncul pada musim penghujan dan musim buah yang banyak lalat berterbangan yang bisa menjadi penyebab penyakit diare. “Karena kedua penyakit ini (Deman Berdarah dan Diare), kalau terlambat penangannya bisa berakibat fatal. Maka apabila ada anggota keluarga yang sakit dangan suhu badan tinggi segera dibawa ke dokter, Puskesmas, atau rumah sakit terdekat untuk mengetahui penyebabnya agar bisa diberikan obat yang tepat,” papar H. Muhtarom.
Sementara itu perihal bencana, Bupati menghimbau kalau terjadi putting beliung harus segera keluar rumah agar aman. “Untuk para petani, musim seperti ini juga banyak penyakit tanaman. Diharapkan kepada para kelompok tani, gapoktan dan mantra pertanian selalu aktif mengadakan peninjauan ke pertanian,” himbaunya.
Bupati juga mengingatkan kepada masyarakat agar selau hati-hati di jalan dalam berkendara. “Harus menggunakan helm ‘klik’ dan taati aturan lalu lintas.Perlu diketahui oleh bapak ibu, bahwa suplai sepeda motor di eks Karesidenan Madiun setiap bulannya kurang lebih 1500 motor. Karena banyaknya suplai tersebut diharapkan selalu hati-hati di jalan untuk menghindari kecelakaan,” himbaunya lagi’
Terkait dengan keamanan lingkungan, bupati menghimbau kepada masyarakat apabila ada warga baru harus segera diidentifikasi baik baru datang maupun baru sama sekali. “Jangan sampai kita kecolongan. Apabila ada warga yang bertingkah aneh-aneh ataupun ajaran aneh dan menyimpang dari kebiasaan harus segera dilaporkan,” katanya.
“Dan terakhir saya tekankan akan bahayanya masalah Narkoba. Karena di seluruh Indonesia tiap hari ada 100 orang meninggal gara-gara Narkoba, karena Indonesia sudah darurat narkoba. Karena itu saya berharap, jangan sampai pemuda-pemuda terjebak ke dalam jurang Narkoba. Karena dari mencoba, kemudian kecanduan dan akhirnya sampai jadi pengedar. Narkoba sangat berbahaya karena bisa menghilangkan masa depan kita,” pungkas H. Muhtarom.
Untuk diketahui, Desa Kuncen merupakan tempat dimakamkannya salah satu pembesar Madiun jaman dulu. Tak hanya itu. Karena di Desa ini seorang tokoh agama Islam, yakni Kyai Anom Besari, dimakamkan. (Humas & Protokol Setda Kabupaten Madiun/Editor Dibyo)