MADIUN, beritalima.com- Bertempat di Ballroom Hotel Novetel, Solo, Jawa Tengah, Bupati Madiun, Jawa Timur, H. Muhtarom, menerima anugerah berupa penghargaan Kawastara Pawitra dari Lembaga Pengembangan Dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) yang diserahkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. Muhadjir Effendy, Sabtu 15 Oktober 2016.
Penganugerahan penghargaan Kawastara Pawitra ini sebagai bentuk apresiasi dari Pemerintah Pusat kepada Kabupaten Madiun yang mempunyai komitmen tinggi secara swadaya mengimplentasikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.
Karena Pemerintah Kabupaten Madiun, mulai tahun 2012 telah secara swadaya mengirimkan calon Kepala Sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan untuk mengikuti program pendidikaan dan pelatihan bagi calon Kepala Sekolah di Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Kepala Sekolah (LPPKS) Kementrian Pendidikan dan Kebudyaan di Karanganyar, Jawa Tengah.
Tahun 2012 saja, sebanyak 33 calon Kepala Sekolah mengikuti pendidikan di leambaga tersebut. Mereka terdiri dari calon Kasek Taman Kanak-kanak 1 orang,
Calon Kasek SDN 23 orang, calon Kasek SMPN sebanyak 5 orang calon Kasek SMAN/SMKN sebanyak 4 orang. Untuk tahun 2013, ada 46 calon Kepala Sekolah yang mengikuti pendidikan serupa. Yaitu calon KasekTaman Kanak-kanak sebanyak 4 orang dan calon Kasek SDN 42 orang,
Disusul pada tahun 2014, sebanyak 20 calon Kepala Sekolah. Yakni calon Kasek SDN sebanyak 14 orang dan calon Kasek SMP N sebanyak 6 orang. Kemudian
Tahun 2015 sebanyak 18 calon Kepala Sekolah SMAN/SMKN. Sedangkan untuk tahun 2016, sebanyak 33 calon Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN).
Bupati Madiun, H. Muhtarom, mengucapakan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah memberikan anugerah kepada Pemerintah Kabupaten Madiun berupa penghargaan Kawastara Pawitra.
“Ini merupakan bentuk apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Madiun yang telah berkomitmen memajukan dunia pendidikan terkait dengan Permendinas Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah. Dan kedepannya program ini akan terus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas calon Kepala Sekolah demi perkembangan dunia pendidikan di Kabupaten Madiun,” kata Bupati Madiun, H. Muhtarom.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Muhadjir Effendy, dalam sambutannya juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh Kepala Daerah (Bupati/Walikota) yang telah bersungguh-sungguh memajukan dunia pendidikan secara umum dalam rangka meningkatkan kapasitas pribadi, kapasitas kepemimpinan, kapasitas manajerial calon Kepala Sekolah di daerahnya masing-masing.
“Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia akan terus berupaya untuk membuat perubahan secara besar-besaran di dunia pendidikan. Perlu diketahui, bahwa plafon pendidikan kita adalah ingin membangun landasan yang kokoh/kuat pada pendidikan nasional Indonesia melalui penguatan pendidikan karakter. Itu merupakan bagian dari komitmen Nawacita dari Presiden RI,” kata Prof. Muhadjir Effendy, dalam sambutannya.
Yang kedua, lanjutnya, berupaya untuk mempertajam dan memperbanyak varian dalam penyediaan keahlian d bidang pendidikan vokasi. Hal Ini penting karena Indonesia akan memasuki era yang sangat tidak menentu, dan memiliki tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi seiring dengan perubahan yang ada di lingkungan strategis. Baik di tingkat regional, nasional maupun internasional.
“Ada dua hal yang harus segera ditangani terkait dengan dunia pendidikan kita. Pertama kesenjangan termasuk kesenjangan dibidang pendidikan dan kedua
menyiapkan tenaga kerja,” terangnya.
Sementara itu terkait dengan penyiapan tenaga kerja, menurutnya, tenaga kerja SMK sebenarnya mampu bersaing dengan tenaga kerja negara lain. Karena itu, Indonesia tidak seharusnya mengirim tenaga kerja rendahan.
“Mari bersama-sama membangun Indonesia yang lebih hebat, lebih maju dan lebih disegani negara lain. Tidak lupa kami ucapankan terimakasih kepada semua Kepala Daerah yang telah menunjukkan etikat baiknya terhadap kemajuan pendidikan,” kata Prof. Muhadjir.
Mendikbud juga mengajak kepada semua kepala daerah yang hadir untuk yakin serta sepakat membangun Indonesia yang dimulai dari pendidikan bukan dari yang lain.
“Terakhir saya iingatkan, saat ini Pemkab dan Pemrov belum konsisten dalam merealisasi anggaran pendidikan. Karena berdasarkan laporan yang masuk, belum ada propinsi yang memenuhi 20 % anggaran pendidikannya. Sebagain besar anggaran pendidikan masih diambilkan dari anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dihimbau kepada kepala daerah yang hadir untuk mempelopori 20 % anggaran pendidikan yang diambilkan dari anggaran daerah murni bukan dari DAU/DAK. Kalau ada kepala daerah yang menerapkan seperti itu, akan saya apresiasi dengan mengundangnya ke Jakarta untuk menerima penghargaan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, di seluruh Indonesia hanya 110 kota/kabupaten yang menerima penghargaan serupa. Sedangkan di Jawa Timur, hanya 10 kota/kabupaten. Salah satunya adalah Kabupaten Madiun. (Humas & Protokol Setda Kabupaten Madiun/Editor Dibyo).