MADIUN, beritalima.com- Bupati Madiun, Jawa Timur, H. Muhtarom, menerima anugerah penghargaan Cipta Award 2017 dari Yayasan Cipta Cara Padu, di Pendopo Istana Rakyat, Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Selasa 5 Desember 2017.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Ketua YCCP DR. Sugiri Syarief, M.Pd. Penghargaan Cipta Award ini diberikan kepada Bupati Madiun atas komitmennya dalam melaksanakan revitalisasi program Keluaraga Berencana di era desentralisasi.
Dalam sambutannya, DR. Sugiri Syarief,M.Pd, mengatakan, sejak berdiri pada tahun 2008, YCCP telah fokus dalam mendukung revitalisasi program KB di Indonesia.
“Saat ini, YCCP telah bermitra dengan kabupaten dan provinsi untuk meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan di Indonesia dalam melaksanakan berbagai program yang terkait dengan kesehatan dan keluarga berencana,” kata Dr. Sugiri.
Sementara itu, Bupati Madiun H. Muhtarom, mengatakan, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dari Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP) yang bekerjasama dengan BKKBN pusat kepada kepala daerah yang mempunyai komitmen untuk melakukan revitalisasi program KB di era desentralisasi di tingkat kabupaten.
“Untuk mensukseskan program KB, Pemkab Madiun telah membuat komitmen dengan dibentuknya Pokja advokasi program Kependudukan & KB di tingkat kabupaten. Sedangkan di tingkat bawahnya, juga sudah terbentuk tim KB kecamatan & Tim KB desa,” terang H. Muhtarom.
Dengan adanya pokja ini, lanjutnya, program KB menjadi tanggungjawab bersama. Sehingga dengan adanya komitmen antar dinas atau instansi terkait serta bersama mitra kerja, bersatu padu dalam mensukseskan program KB sampai ke tingkat desa.
“Salah satu keberhasilan adalah adanya penganggaran program KB di tingkat desa dengan menggunakan Dana Desa. Sehingga Kabupaten Madiun mendapatkan apresiasi. Selain itu Kabupaten Madiun juga telah mempunyai inovasi antara lain adalah upaya suatu sistem pengendalian kinerja Penyuluh Keluarga Berencana & Pembangunan Keluarga ( PKBPK ) dalam melaksanakan tugas & fungsinya dalam mempertahankan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) dan juga menurunkan Total Fertility Rate (TFR),” paparnya.
Dengan adanya terobosan ini, tambahnya, maka dapat dilihat kinerja PKBK melalui kegiatan komunikasi informasi edukasi dan konseling melalui kunjungan rumah yang dikontrol setiap hari melalui blue control secara online.
“Selain itu juga dilaporkan hasil pelayanan akseptor di fasilitas kesehatan. Sehingga tampak hubungan antara pasangan usia subur yang sudah mendapatkan konseling oleh PKBPK dengan akseptor yang dilayani,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( Dinas PP&KB, PP&PA) Kabupaten Madiun, Siti Zubaidah, mengatakan, dalam rangka meningkatkan keberhasilan program KB, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkab Madiun. Dalam hal ini Dinas PP&KB, PP& PA.
“Kegiatan dimaksud salah satunya adalah dengan melakukan advokasi dan meningkatkan penggerakan program Keluarga Berencana (KB) dalam upaya meningkatkan KB MKJP. Hal ini direalisasikan melalui pelayanan KB MKJP yang dilaksanakan melalui berbagai momentum. Baik momentum Pemda yaitu BST, Hari Jadi Kabupaten Madiun, HUT RI, HKG & pelayanan di Kampung KB maupun momentum provinsi yaitu Baksos pelayanan KB MOW & MOP, Hari TNI, Hari Bayangkara, BBGRM, TMMD, Bhakti IBI, hari kontrasepsi dan lainnya,” terang Siti Zubaidah.
Sementara itu terkait dengan program KB di Kabupaten Madiun, lanjutnya, saat ini masih didominasi oleh para ibu-ibu. Sedangkan keikutsertaan pria dalam ber KB hanya sebesar 1 %.
Siti Zubaidah menjelaskan, dalam rangka meningkatkan kesertaan program KB bagi pria, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkab Madiun dalam hal ini Dinas PP&KB, PP&PA.
“Pada tahun 2017, telah malakukan kegiatan sosialisasi & pembinaan untuk menggerakan kepada pria agar dapat mengikuti program KB. Yaitu KB Vasektomi atau Medis Operasi Pria. Bahkan untuk memotivasi para pria agar mengikuti program KB, sudah terbentuk kelompok KB pria. Saat ini memang hasilnya masih belum maksimal. Sehingga pada tahun 2018 nanti diupayakan akan lebih ditingkatkan lagi dengan menentukan sasaran yang betul betul diharapkan dapat mengena pada kepesertaan KB pria,” paparnya.
Tujuan program KB, tambahnya, untuk mengendalikan LPP agar tidak terjadi ledakan penduduk. “Dengan keberhadilan program KB, tentunya tidak hanya berdampak pada penurunan angka kelahiran. Tapi juga berdampak pada penurunan angka kematian ibu dan bayi. Keberhasilan program KB juga berakibat terjadinya kekurangan murid di beberapa sekolahan,” tuturnya.
Terkait dengan hal tersebut, bebernya, program KB merupakan program untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang.
“Kabupaten Madiun yang saat ini LPP nya mencapai angka 0,28, tentunya mempunyai upaya untuk mempertahankannya dan juga tidak berdampak pada hal lain seperti menurunnya jumlah murid di sekolahan. Selain dari program yang berrkaitan dengan kuantitas penduduk, untuk mempertahankan LPP maka Dinas PP&KB, PP&PA juga berupaya untuk meningkatkan kualitas penduduk melalui program yang berkaitan dengan peningkatan ketahanan keluarga,” pungkas Siti Zubaidah. (Dibyo).
Ket Foto: H. Muhtarom (kanan).