AMERIKA, beritalima.com- Bupati Madiun, Jawa Timur, H. Ahmad Dawami, dalam mengikuti Kegiatan International Visitor Leadership Program (IVLP) di Amerika Serikat, tertarik tentang sebuah cerita kedamaian dan keamanan di negara tersebut meskipun budaya dan sistem pemerintahan disana berbeda dengan di Indonesia, masyarakat tetap mengharapkan kedamaian dan keamanan dalam kehidupan dimanapun berada.
Karena, rasa aman adalah sesuatu yang harus diupayakan yang tidak akan datang dengan sendirinya. Dibutuhkan sebuah upaya yang tersistem dan kontinyu untuk ditempuh dan harus dilakukan.
“Tersistem disini dimaksudkan bahwa upaya itu harus dilakukan secara bersama-sama dan ada ruh kebersamaan, yang melibatkan seluruh unsur, baik unsur di pemerintahan maupun unsur di masyarakat. Sehingga siapapun pemimpinnya, sistem ini akan tetap jalan. Kontinu disini mengandung maksud harus berkelanjutan dan berkesinambungan. Upaya ini tidak boleh terhenti dengan alasan apapun, karena potensi konflik itu bersifat dinasmis,” kata H. Ahmad Dawami.
Targetnya adalah, lanjutnya, nirkonflik dan nirkekerasan. Maka dari itu seluruh elemen harus di dorong untuk saling menghormati, baik martabat secara kelompok maupun martabat sebagai manusia individu.
“Semua sepakat bahwa perbedaan itu pasti ada dan tidak bisa dihindari. Akan tetapi dalam perbedaan pasti ada kesamaan yang akan dapat mengikat perbedaan tersebut menjadi suatu kebersamaan. Kesamaan bahwa kita punya tanah kelahiran yang sama, kita punya tanggung jawab yang sama dan kita sama-sama butuh kedamaian. Pekerjaan ini pun butuh kebersamaan, butuh lim (perekat) yang kuat,” tandasnya.
Sebagai masyarakat Indonesia yang hidup di Jawa, paparnya, pasti kental sekali dengan tata tingkah dan bicara yang sopan. Meskipun adanya suatu perbedaan, harus dihargai.
“Seperti yang kita canangkan sebuah Kampung Pesilat di Kabupaten Madiun. Yang berguna menjadi sauri tuladan. Sehingga tujuan Kampung Pesilat bisa tercapai. Yaitu merajut kerukunan, menebar jedaimaian,” pungkasnya.
H. Ahmad Dawami (foto: Ist).