Bupati Panen Jagung Bersama Kelompok Tani Pale – Pale

  • Whatsapp

Jailolo, beritalima.com – Antusias Petani jagung sangat tinggi untuk menyukseskan program pengembangan tanaman jagung di kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara.

Salah satunya adalah kelompok tani Pale – pale, Desa Cempaka, Kecamatan Sahu Timur. Sesuai catatan Dinas Pertanian Halbar, total lahan garapan yang diolah kelompok tersebut seluas 107 hektar. Dan saat ini baru 60 hektar yang sudah ditanami jagung, 45 hektar dalam tahap pengembangan, dan 2 hektar sudah siap panen.

Bupati Halmahera Barat Danny Missy dan para pejabat teras Pemkab Halbar, serta SKPD terkait,  bersama kelompok tani Pale – pale menggelar panen secara simbolis dilokasi penanaman, Kamis (12/10/2017).

Bupati Halmahera Barat Danny Missy, dikesempatan itu, mengatakan, panen jagung yang berulangkali ini, termasuk panen jagung dari kelompok Pale – Pale. Ini terbukti, bahwa antusias masyarakat sangat tinggi, dalam menyukseskan program pengembangan tanaman jagung di kabupaten Halmahera Barat (Halbar).

Selain itu, Lanjut Bupati Danny, Kementerian Pertanian sangat mendukung program tanam jagung di Halbar. Oleh karena itu, Kementan terus memonitor perkembangan program yang memasang target 20 ribu hektar tersebut.

Desember nanti lanjut bupati, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan berkunjung ke Halmahera Barat untuk mencanangkan kegiatan eksport jagung di Halbar ke negara Filipina.

“Saya sudah kordinasikan dengan para Dirjen di Kementerian Pertanian,” ungkapnya.

Untuk memastikan kesiapan stock jagung guna kepentingan pencanangan eksport jagung, usai melaksanakan panen sekaligus tanam jagung di Desa Cempaka, Bupati bersama SKPD terkait mengunjungi salah satu sentral pembeli jagung kering di Halbar yakni Bumdes Sri Rezki, di Desa Golago Kusuma, Kecamatan Sahu Timur.

Di Bumdes yang dipimpin Susanto tersebut, Danny tampak sumringah, karena mendapati puluhan ton jagung kering yang tersimpan rapih di penampungan.

“Sejak tanggal 14 september (2017) sampai saat ini, kami sudah mengumpulkan 21 ton jagung kering dari para petani,”ungkap Susanto.

Harga jagung kering yang dia beli ke petani dengan kadar air 14% per kilogram tiga ribu rupiah.

Salah satu kendala yang dia temui dilapangan adalah para petani belum mengerti takaran kadar air jagung, namun demikian, jagung kering milik petani tetap diterima, sambil memberi pemahaman kepada petani cara mengukur kadar air jagung.

“Kami sangat berterima kasih kepada Pemda Halbar, karena bidang usaha Bumdes kami, disuport penuh oleh Pak Bupati,” tutur pria asal jawa tersebut. (ssd)‎

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *