TULUNGAGUNG, beritalima.com- Aksi demonstrasi yang menyebabkan kerusakan fasilitas umum di sejumlah daerah yang ada di Indonesia khususnya di daerah tetangga Kabupaten Tulungagung menjadikan keresahan.
Bukan hanya menimbulkan kerugian material saja, namun juga immaterial yaitu lumpuhnya pelayanan publik, terganggunya aktivitas perekonomian dan rasa tidak aman warga masyarakat.
Apel Kebangsaan bertajuk “Jaga Indonesia Jogo Tulungagung” dihadiri Wakil Bupati Ahmad Baharudin, Kapolres AKBP Muhammad Taat Resdi, Dandim 0807 Letkol Kav. Muhammad Nashir, Ketua DPRD Marsono dan perwakilan Forkopimda dan ribuan peserta dari anggota organisasi pencak dan Ormas yang ada di Tulungagung.
Hal ini disampaikan, Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo, saat menyampaikan sambutan dan amanatnya dalam gelar apel kebangsaan di halaman kantor Pemkab Tulungagung, Selasa (02/9/2025).
Dengan kejadian tersebut, Bupati Gatut Sunu mengajak agar hal itu dijadikan sebagai pelajaran yang sangat berharga bahwa tindakan anarkis atau kekerasan maupun perusakan bukan hanya menciderai penyampaian aspirasi tetapi juga merugikan kepentingan masyarakat luas.
“Kita tidak ingin kejadian tersebut terjadi di daerah yang sangat kita cintai ini, daerah yang mulai serius membangun kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu apel kebangsaan ini adalah untuk kesiapsiagaan sekaligus tekad bersama agar Tulungagung tetap damai tertib, aman dan kondusif serta ayem tentrem guyub rukun,” ujarnya.
Bupati mengatakan, Pemda tetap menghormati sepenuhnya akan hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat di muka umum karena itu adalah hak konstitusional yang dijamin oleh undang-undang. Akan tetapi hal itu harus dijalankan dengan benar dan penuh tanggung jawab.
Ia percaya semua warga masyarakat Tulungagung adalah insan-insan yang memiliki rasa tanggung jawab baik dalam menyampaikan aspirasi maupun menjaga kondusifitas di wilayah Tulungagung. Namun pihaknya menolak adanya tindakan anarkisme dan perusakan fasilitas umum, tindakan provokasi dan kekerasan yang menciderai demokrasi.
“Menjaga Tulungagung bukan hanya tugas Pemda dan aparat saja tetapi juga tanggung jawab bersama warga masyarakat Tulungagung,” katanya.
“Kami pada jajaran Pemerintah akan selalu solid, tetapi yang lebih penting adalah dukungan dari semua ormas, perguruan pencak silat, adik-adik mahasiswa dan seluruh masyarakat. Dengan semangat persatuan dan kesatuan mari kita bersama sama menjaga Kabupaten Tulungagung yang kita cintai bersama ini,” tutupnya.
Di tempat yang sama, Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi, juga menegaskan pihaknya telah menyiapkan langkah pengamanan secara optimal.
“Kami sudah melakukan penebalan pasukan di sejumlah objek vital di Tulungagung. Kalau ada pihak-pihak yang nekat berbuat rusuh, tentu akan kami tindak tegas,” tegasnya.
Pihaknya juga berpesan, kepada masyarakat di seluruh wilayah Tulungagung untuk lebih bijak dalam menyikapi isu yang beredar di media sosial.
Dengan deklarasi ini, Pemkab Tulungagung bersama aparat keamanan dan seluruh elemen masyarakat berharap situasi daerah tetap ayem, tentrem, dan guyub rukun, jauh dari potensi kerusuhan.
“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Tulungagung agar jangan mudah terprovokasi, baik di lapangan maupun di medsos. Mari kita jaga bersama Tulungagung agar senantiasa tetap damai, aman, dan kondusif,” pungkasnya. (Dst).






