PONOROGO, beritalima.com- Bupati Ponorogo, Jawa Timur, Ipong Muchlissoni, dilarikan ke rumah sakit usai melantik 925 pejabat jajarannya, Kamis 29 Desember 2016.
Bahkan usai menjalani perawatan di RSUD setempat, ia kemudian dilarikan ke sebuah rumah sakit di Surabaya untuk mendapatkan perawatan intensif.
Tanda-tanda sakitnya Ipong terlihat saat orang nomor satu di Kota Reog ini bergegas meninggalkan tempat acara pelantikan para pejabat di halaman Pendopo Pemkab Ponorogo dan hanya menyalami untuk memberi selamat kepada satu baris pejabat saja. Saat dicegat para wartawan, Ipong yang biasanya tidak pelit berkomentar memilih langsung kembali ke Pringgitan (Rumah Dinas Bupati Ponorogo). Ipong sempat menjanjikan wawancara di teras Pringgitan sambil menyatakan lambungnya sakit. “Wawancara nanti ya di sana (Pringgitan), lambungku sakit,” kata Ipong.
Namun sekitar 10 menit ditunggu, Ipong tak juga keluar dari Pringgitan. Justru mobil dinas Innova berpelat merah AE 1 SP terlihat ngebut keluar dari garasi rumah dinas. Tak lama, mobil Sekda Agus Pramono tampak menyusul.
Ternyata Ipong dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Harjono, Ponorogo. Sri Wahyuni, istri Ipong, Sekda Kabupaten Ponorogo Agus Pramono, para ajudan dan pengemudi, Kepala Dinas Pendidikan Tutur Erliana, Kepala DPPKAD Bambang Tri Wahono dan beberapa pejabat Pemkab Ponorogo tampak beberapa kali keluar masuk IGD sejak sekitar pukul 12.00 WIB hingga pukul 12.30 WIB.
Pada pukul 12.33 WIB, Ipong yang sudah dipasangi oksigen di hidung dan infus di tangan dipindahkan ke Ruang Eria atau kelas VVIP RSUD dr Harjono. Para pejabat juga tampak mendampingi dengan wajah cemas. Beberapa dokter juga terlihat mengawal Ipong. Salah satunya adalah dokter spesialis jantung Setyo Utomo. Sore harinya, Ipong dirujuk ke salah satu RS di Surabaya.
Sejumlah spekulasi pun berkembang setelah foto Ipong saat memasuki ruang Eria bersama beberapa staf dan dokter beredar di medsos. Banyak grup warga hingga PNS membicarakan kemungkinan penyakit yang menyerang Ipong. Salah satunya adalah kabar bahwa Ipong terkena serangan jantung. Ini karena Ipong dikawal dr Setyo Utomo Sp. JP., salah satu dokter spesiali jantung di Ponorogo.
Namun kabar yang santer di medsos ini dibantah Sekda Kabupaten Ponorogo, Agus Pramono. Agus menyatakan, Ipong hanya mengalami kecapekan dan sakit lambung akibat belum sarapan sebelum berangkat ke acara pelantikan para pejabat.
“Sejak pagi sudah mengeluh. Beliau bilang, Pak Sek, perutku rada gak normal ini,” kata Agus menirukan ucapan Ipong kepadanya sebelum pelantikan. Tapi Ipong bersikeras melakukan pelantikan.
Agus menambahkan, setelah dirawat di RSUD dr Harjono, kondisi Ipong sudah membaik. “Sudah makan nasi, roti bluder, minum teh. Intinya tidak seperti yang berkembang di luaran kena serangan jantung,” tandas Agus.
Ia membenarkan, sore harinya Ipong memang dirujuk ke RS di Surabaya. Hal ini atas saran para dokter di RSUD dr Harjono. “Diminta check up. Di rumah sakit apa ya, ada OC-nya gitu. Sebenarnya jadwal check up awal Januari, tapi diminta hari ini juga oleh para dokter di sini,” paparnya.
Sementara itu dalam siaran pers Bagian Humas dan Protokoler Setda Kabupaten Ponorogo diterangkan, Bupati Ipong Muchlissoni mengalami Kolik Abdomen, atau Kolik Lambung. Hal ini sudah pernah dialami oleh Ipong sebelumnya. Hal ini dipicu oleh kelelahan, pola makan dan telat makam.
Keterangan resmi ini juga menyatakan Ipong dirujuk ke RS Premier Surabaya untuk berobat lebih lanjut ke dokter Konsultan Gastro Entero Hepatologi (KGEH) untuk evaluasi lebih lanjut tentang kondisi lambungnya.
Ipong melantik 925 pejabat, mulai eselon IV hingga eselon II di lingkup Pemkab Ponorogo. Rinciannnya, sebanyak 26 pejabat adalah eselon II, 182 pejabat eselon III dan 717 pejabat eselon IV. Pelantikan ini sekaligus untuk menyesuaikan dengan Struktur Organisasi dan Tata Kerja atau SOTK baru yang diberlakukan mulai 3 Januari 2017.
Agus Pramono mengklaim, pejabat yang dilantik dalam pengukuhan, mutasi dan promosi ini sudah sesuai dengan harapan masyarakat dan harapan bupati. Mereka yang dipilih adalah pejabat yang tepat dan mau bekerja lebih profesional.
Ia yakin dinas-dinas besar seperti Dinas Pendidikan, Dina Pekerjaan Umum, Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan akan lebih maksimal dalam menyerap anggaran. “Tidak akan ada lagi satuan kerja yang lemot atau pejabat yang takut dalam melaksanakan kegiatan,” terangnya.
Dalam pidatonya, Ipong sempat mencanangkan salat Subuh berjamaah yang sedianya dimulai Jumat (30/12) hari ini. “Salat subuh berjamaah setiap hari Jumat dimaksudkan untuk mencapai visi misi bupati dan wakil bupati soal Ponorogo yang lebih religius,” imbuhnya.
Ipong menyatakan ia dan seluruh pejabat akan salat Subuh di Masjid Agung Ponorogo. Usai salat berjamaah, acara akan dilanjutkan dengan dialog ringan dengan warga sambil ngopi dan nyamil. Ini sebagai bentuk komunikasi langsung dengan warga.
”Banyak sekali manfaat dan ganjaran melaksanakan salat Subuh berjamaah seperti yang dijelaskan di Alquran dan hadis,” ungkapnya sebelum turun dari podium. (Dibyo)