Bupati Salwa Arifin Serahkan Secara Simbolik RTLH Senilai 125 Juta

  • Whatsapp
Bupati Bondowoso Salwa Arifin didampingi Kepala Baznas menyerahkan secara simbolik bantuan rumah tak layak huni. (Rois/beritalima.com)

BONDOWOSO, beritalima.com – Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Jawa Timur melakukan silaturahim ke Kabupaten Bondowoso. Selain itu, pada kegiatan tersebut juga digelar tasyakuran atas diraihnya predikat terbaik tingkat nasional, oleh Baznas Jatim. Acara tersebut digelar di Pendopo Bupati setempat, Kamis (3/2).

Kegiatan yang mengusung tema ‘Pemantapan Pengentasan Kemiskinan Melalui Strategi Pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqah’ itu dihadiri langsung oleh Bupati Salwa Arifin, Ketua Basnaz Provinsi Jatim, Ketua Basnaz Bondowoso, sebagian Kepala OPD, Camat dan pihak terkait lainnya.

Pada kesempatan itu, pihak Baznas memberikan bantuan untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) senilai Rp.125 juta yang diberikan kepada 10 orang masyarakat Bondowoso.

Bupati Drs KH Salwa Arifin, menyampaikan terima kasih kepada pihak Basnaz Jatim yang telah memilih Bondowoso untuk ditempati kegiatan tasyakuran karena memperoleh predikat terbaik tingkat nasional.

Akan hal itu menurut Bupati Salwa, bahwa agar Bondowoso termotivasi atas diraihnya predikat terbaik oleh Basnaz Provinsi Jawa Timur tersebut. “Menurut saya juga agar bisa meningkatkan omsetnya,” katanya.

Untuk itu, orang nomor satu di Bondowoso ini meminta kepada para Kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bondowoso agar ikut mensosialisasikan pada para karyawan di kantor masing-masing untuk sadar akan zakat.

“Sadarkan diri kita, karyawan dan anak buah kita di kantor masing-masing untuk diberi pemahaman yang benar, diberi kesadaran, ayo kita bayar zakat. Kita sudah diberi rezeki oleh Allah dengan cara yang lebih mudah dibandingkan dengan masyarakat mayoritas Bondowoso,” ujarnya.

Kata dia, rata-rata masyarakat Bondowoso adalah petani, yang akan memanen hasilnya minimal dalam waktu empat bulan lamanya. Itu pun kalau mereka tanamannya berhasil, tidak terkena hama.

“Kurang bersyukur bagaimana kita yang PNS ini. Satu bulan, akhir bulan pasti nerima (gaji), harus syukuri itu. Ayo kita bersyukur dengan sadar membayar zakat. Kita punya semboyan melesat. Maka dengan bayar zakat, insyaallah Bondowoso melesat,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Bondowoso, KH. Muhammad Junaidi Mu’thi menerangkan, ada beberapa manfaat yang dirasakan oleh masyarakat Bondowoso atas digelarnya kegiatan itu. Diantaranya, diberikannya sejumlah bantuan pembangunan RTLH. “Dari Provinsi (BAZNAS Jatim) membawa oleh-oleh ke Bondowoso,” katanya.

Menurutnya, bantuan tersebut dinilai masih tahap pertama yang diberikan Baznas Provinsi. Namun dalam pembangunan RTLH itu, juga ditambah dengan dana dari Baznas Bondowoso, dengan jumlah Rp 75 juta untuk sepuluh unit rumah yang sama.

Selain itu, Baznas Bondowoso pun memberikan bantuan secara simbolis kepada sejumlah masyarakat Bondowoso. Diantaranya, bantuan untuk masyarakat miskin, bantuan untuk pertukangan, bantuan pendidikan, pengembangan kampung zakat dan lainnya.

Di samping itu, Kiai Junaidi pun menuturkan, jika saat ini penyaluran Zakat, Infaq dan Shadaqah, untuk masyarakat Bondowoso, tidak lagi menunggu pengajuan. Karena jika menggunakan model tersebut, maka penyalurannya dinilai kurang merata atau hanya akan berpusat di wilayah tertentu.

Saat ini proses penyalurannya, dilakukan dengan melakukan pendataan langsung ke masyarakat, bekerjasama dengan penyuluh Zakat Kemenag Bondowoso. “Kita memperbanyak yang ada di pinggiran untuk mendapatkan dari Baznas,” tuturnya.

Dijelaskannya, pihaknya telah mengumpulkan dana dari hasil zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Bondowoso mencapai sekitar Rp. 1 miliar. Ia pun berkomitmen, akan terus mengupayakan pengumpulan zakat tidak hanya dari golongan ASN saja. (*/Rois)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait