BONDOWOSO, beritalima.com – Kabupaten Bondowoso memiliki potensi zakat sejumlah Rp 6 Miliar. Tapi, dalam pelaksanaannya hanya terealisasi sebanyak Rp 1 Miliar saja. Oleh sebab itu, dalam acara tasyakuran dan Silaturahmi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), di pendapa bupati, kemarin (3/2) pagi. Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin menginstruksikan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bumi Ki Ronggo, untuk membayar zakat di Baznas.
Dalam sambutannya, KH Salwa mengatakan, Baznas kabupaten Bondowoso merupakan lembaga yang memiliki tugas dan wewenang untuk mengelola zakat. Hal tersebut sudah sesuai dengan regulasi yang ada, yakni undang-undang nomor 23 tahun 2019 tentang pengelolaan zakat. “Pengelolaan zakat di Bondowoso sendiri telah dimulai sejak tahun 2010 lalu,” katanya.
Keberadaannya dianggap mendukung program-program pemerintah dalam mewujudkan visi dan misi Kabupaten Bondowoso yakni Bondowoso melesat. Selain itu, Baznas juga mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Utamanya dalam upaya mengentaskan kemiskinan yang ada di Bondowoso.
Oleh sebab itu, Bupati menginstruksikan kepada seluruh ASN di lingkungan Pemkab untuk membayar zakat secara langsung melalui Baznas. Terlebih pemerintah juga sudah melakukan upaya optimalisasi pengumpulan dana zakat pada bidang profesi. Hal tersebut terbukti dari adanya unit pengumpulan zakat (UPZ) yang tersebar di setiap instansi. “Harapannya pengumpulan dana zakat dapat dioptimalkan,” imbuhnya.
Sementara, Ketua Baznas Kabupaten Bondowoso, KH Junaidi Mu’thi, mengatakan, melihat besarnya potensi zakat yang cukup besar, yakni Rp 6 Miliar dari ASN, tapi hanya bisa terkumpul 1 milyar saja. Oleh sebab itu, Pihaknya berharap pada Bupati, untuk selalu memberikan dorongan pada ASN maupun masyarakat. Tentu sukses tidaknya dukungan bupati tergantung kepedulian Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun instansi lainnya untuk membayarkan zakat melalui Baznas. “Mudah mudahan ASN maupun Non ASN bisa tercover. Semakin banyak dana yang terkumpul dari aghniya’ (Orang kaya) maka semakin banyak pula yang tersalurkan,” ujarnya.
Selain itu, KH Junaidi, juga menuturkan, saat ini Baznas tidak hanya melakukan pendistribusian pada orang yang mengusulkan ke baznas saja. Tapi, juga turut aktif mencari data orang yang benar-benar membutuhkan melalui penyuluh agama. “Mudah-mudahan dengan seperti itu, pendistribusian zakat bisa lebih maksimal,”pungkasnya. (*/Rois)