BONDOWOSO, beritalima.com – Pemkab Bondowoso menggelar acara Fokus Grup Discussion (FGD) bersama dewan riset daerah (DRD) yang bertempat di Pendopo Bupati kamis (37/02) siang.
Bupati Bondowoso Salwa Arifin yang hadir di acara tersebut mengatakan sangat mendukung percepatan pertumbuhan desa sangat tertinggal di Bondowoso.
Pihaknya mendengar kabar bahwa di Bondowoso masih ada satu Desa yang masuk kategori Desa sangat tertinggal di Jawa Timur dan itu disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawangsa saat acara percepatan dan penyaluran dana desa di Jatim Expo jalan A. Yani Surabaya.
“Saya sangat kaget mendengar di Bondowoso ada salah satu desa masuk kategori tertinggal. Saya perintahkan OPD terkait agar turun ke sana semua untuk meninju langsung apa kekurangannya dan apa penyebab dari desa sangat tertinggal itu,” tuturnya.
Lanjut Bupati, pihaknya mendorong agar percepatan pembangunan di desa terus digenjot agar ketertinggalan itu bisa cepat teratasi. Dan apa yang menjadi penyebabnya juga bisa diselesaikan. Apabila efektivitas pembangunan terbentur aturan, maka nantinya bisa dicarikan solusinya.
“Soalnya penggunaan anggaran Dana Desa (DD) terkadang tidak sembarangan digunakan untuk membangun yang diluar ketentuan perundang-undangan. Maka disitu Pemkab hadir untuk memberikan solusi dan sekaligus bisa membantu apa yang tidak bisa dibangun oleh DD,” ungkapnya.
Bupati berharap dengan bersinergi antara pemerintah Desa dan Pemkab maka kedepannya diharapkan tidak ada lagi di Bondowoso desa yang masuk kategori sangat tertinggal.
“Ayo kita bersama-sama membangun Bondowoso dari pinggir untuk tercipta pemerataan pembangunan, sehingga tidak ada lagi Desa tertinggal di Bondowoso,” pungkasnya.
Sekedar diketahui menurut informasi bahwa sejak 20 mei 2019, Desa Jeruk Sok-sok kecamatan sudah merupakan desa berstatus desa berkembang. (*/Rois)
