BONDOWOSO, beritalima.com – Bupati Salwa Arifin melakukan peninjauan pada venue cabang olahraga dalam pelaksanaan pekan olahraga provinsi (Porprov) Jatim VII yang dilaksanakan di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, Kamis (30/6).
Pada kesempatan itu, Bupati Salwa didampingi beberapa Asisten Setda Bondowoso dan kepala OPD seperti diantaranya, Kepala Disparbudpora, Mulyadi, Kadis PMD Haeriyah Yulianti, Kadis Kominfo Gozal Rawan dan lainnya.
Pantauan Bhirawa, Bupati beserta rombongan mengawali dengan mendatangi venue Cabor panahan di Stadion Magenda. Selanjutnya menuju venue Cabor tenis meja di Gedung Olahraga (GOR) Pelita, dan venue Cabor Catur di Hotel Palm dan terakhir mendatangi lapangan tembak Perbakin, yang merupakan venue Cabor tembak Porprov VII.
Dalam kesempatan itu pula, orang nomor satu di Bondowoso itu tak hanya melihat jalannya pertandingan saja. Namun, sempat pula berbincang dengan para atlet dan juga pelatih serta juri.
Bupati Bondowoso Drs KH Salwa Arifin menerangkan, pelaksanaan pertandingan tujuh cabang olahraga berjalan cukup baik. Kendati, pihaknya mengakui masih ada kekurangan dalam pemenuhan fasilitas sendiri.
Akan tetapi di samping itu, dengan menjadi tuan rumah pesta olahraga dua tahunan ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat Bumi Ki Ronggo. Tak hanya bagi atletnya, melainkan perputaran ekonomi.
“Sangat banyak manfaatnya Bondowoso menjadi tuan rumah Porprov,” ungkap Bupati Salwa saat dikonfirmasi sejumlah awak media.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora), Moelyadi, mengatakan, setelah pelaksanaan Porprov ini Bupati Salwa mendorong agar ke depan di Bondowoso memiliki sarana prasarana olahraga sendiri.
“Harapan Pak Bupati ke depan kita bisa menyediakan sarana prasarana olahraga sendiri,” ungkapnya.
Adapun dengan adanya Porprov VII di Bondowoso ini kata dia, sangat jelas dampaknya kepada para pelaku UMKM/IKM. Namun pihaknya masih belum menghitung perputaran uang di masing-masing venue.
Namun ia menjelaskan, jika pihaknya memang mewajibkan di setiap venue ada tempat untuk pelaku UMKM/IKM Bondowoso berjualan. Bahkan, pihaknya mengedepankan kearifan lokal atau pelaku UMKM/IKM Bondowoso.
Kata Moleyadi, jika ada pelaku UMKM/IKM dari luar kota, namun selama produknya tak sama dengan produk lokal diperbolehkan.
“Kita mengedepankan kearifan lokal, andai pun ada yang dari luar selama tidak sama dengan produk di kabupaten kita itu diperbolehkan. Kalau sama, ya sesuai kesepakatan kita prioritaskan UMKM/IKM lokal,” pungkasnya.
Sementara itu, dikutip dari talkshow yang dilakukan oleh KONI Bondowoso di Radio Passopati 23 Juni 2022 lalu, melalui Humas KONI, Guido Sophan mengatakan, bonus terhadap atlet sendiri telah dipersiapkan.
Yakni, untuk atlet kategori perorangan yang peraih medali emas akan diberikan reward berupa bonus sebesar Rp 15 juta. Peraih medali perak Rp 7,5 juta, dan peraih medali perunggu Rp 4 juta.
“Ditambah lagi pelatih, kita beri Rp 3 juta. Itu nomer perorangan,” ujarnya sebagaimana dikutip di channel youtube Passopati TV.
Menurut Guido, untuk kategori beregu sendiri peraih medali emas akan diberi bonus Rp 20 juta. Dan peraih medali perak Rp 10 juta, dan peraih medali perunggu Rp 7 juta. “Dan pelatih yang nomer beregu yakni Rp 3 juta,” pungkasnya. (*/Rois)