Bupati Sampang Gelar Press Release Perkembangan Covid-19 Dan Tanggapi Status Satpam Pasar Rongtengah

  • Whatsapp

SAMPANG, BeritaLima.com – Bupati Sampang H. Slamet Junaidi didampingi Wakilnya H. Abdullah Hidayat, Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo, S.I.K, Dandim 0828/Sampang Dandim 0828/Sampang Letkol Arm Mulya Yaser Kalsum SE M.Si beserta Sekretaris Daerah Kabupaten Sampang Yuliadi Setiawan dan seluruh Kepala OPD setempat kembali menggelar press release perkembangan covid-19, Kamis (30/4/2020).

Bertempat di pendopo Trunojoyo dalam keterangan rilisnya, Bupati Sampang mengatakan jika selama ini pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin melakukan upaya pencegahan agar tidak ada warganya yang terpapar Covid-19.

Hal itu dibuktikan dengan didirikannya tiga Posko yang bertugas melakukan screening bagi para pendatang dari luar Sampang, diantaranya di Jembatan Timbang Jrengik, Pantura di Desa Trapang dan di Posko utama di Gedung Kesenian dan selanjutnya akan mendirikan posko di perbatasan Pamekasan dengan Sampang.

Bupati juga mengungkapkan, jika beberapa bulan ini dirinya bersama Forkopimda turun ke bawah baik Kecamatan dan Desa juga untuk memastikan proses screening berjalan dengan baik serta pendataan warga yang berstatus ODR dan ODP dilakukan dengan seksama.

“Kita turun ke bawah untuk memastikan jumlah ODR dan ODP ini secara pasti, harapan kami upaya dari Forkopimda disertai dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan pencegahan mandiri terhadap Covid-19,” Katanya.

Dirinya menegaskan jika tak akan menutup-nutupi data pasien Covid-19 di Kabupaten Sampang sebab hal itu merupakan resiko besar dan bersyukur hingga saat ini masih berada di zona hijau, “Kita membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat maupun pihak luar yang ingin mengetahui penanganan dan data Covid-19 di Sampang, jangan sampai orang luar ada yang mengatakan dan berharap kita untuk masuk ke Zona Merah,” tambahnya.

Tentunya jika kita simpan saja kemudian yang bersangkutan dijenguk oleh 10 orang kemudian ternyata positif Covid-19 kan bisa lebih berbahaya, artinya kita membuka informasi seluas-luasnya kepada masyarakat.Bahkan, sehari yang lalu dirinya kedatangan tamu para dokter dari Jawa Timur yang datang dengan tiba-tiba melakukan pengecekan penanganan Covid-19 di Sampang mulai dari Rumah Sakitnya kemudian ruang isolasi di BLK.

“Mereka mengapresiasi kesiapan kita, kita harapkan juga kesadaran masyarakat untuk melakukan antisipasi mandiri sehingga menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga Kabupaten Sampang yang kita cintai ini,” Timpalnya.

Sementara itu Plt. Kepala Dinkes Sampang Agus Mulyadi lebih detail menjelaskan tentang status satpam pasar Rongtengah yang sempat membuat masyarakat kota Sampang khawatir dan was-was,karena hasil rapid test yang menunjukkan positif.

Menurutnya, rapid test yang dilakukan merupakan screening bukan diagnosa sehingga jika ada warga yang dinyatakan positif berdasarkan rapid test memerlukan pemeriksaan lebih lanjut melalui SWAB PCR sebagai penentu Positif Covid-19 atau tidak.

“Biasanya SWAB PCR berlangsung 5 sampai 7 hari karena dari 38 Kabupaten se Jawa Timur terpusat di Surabaya, hasil itulah nantinya yang akan menjadi patokan positif negatifnya yang bersangkutan,” ucap Agus Mulyadi.

Perihal Satpam Pasar itu, dirinya mengungkapkan jika yang bersangkutan sebelumnya melaksanakan akad nikah pada awal bulan sehingga pihaknya dengan cepat melakukan tracing kepada pihak yang berpotensi telah berinteraksi dengannya.

“Kita telah melakukan 106 rapid test dan berupaya agar deteksi dini dilakukan kepada para orang yang berpotensi ke arah sana maupun orang yang tanpa gejala,” ungkapnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan jika status Satpam Pasar itu sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) walaupun saat ini tengah diisolasi di BLK.

“Jadi seseorang untuk dinyatakan confirm Positif Covid-19 tidak harus melalui PDP terlebih dahulu, kadang juga dari ODP dan juga ada pula Orang Tanpa Gejala (OTG) yang kemudian confirm positif Covid-19,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Kapolres Sampang AKBP Didit Bambang Wibowo, S.I.K berharap insan pers dapat memberikan informasi yang mengedukasi kepada masyarakat. Sebab para insan pers itu nantinya yang akan menjadi corong informasi sehingga perlunya penyamaan persepsi agar mencegah timbulnya kepanikan di tengah masyarakat. (FA)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait