Bupati Sampang : Kontraktor Nakal Kami Black List

  • Whatsapp

SAMPANG, beritalima.com – Bupati Sampang H.Slamet Junaidi tidak main – main dalam melakukan realisasi pembangunan di Kabupaten Sampang, pihaknya akan melibatkan instansi terkait termasuk inspektorat untuk bersama-sama melihat realisasi program kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah pemenang tender proyek di lapangan.

Pasalnya, masih kian banyak kontraktor yang masih mementingkan keuntungan pribadinya dari pada kualitas pekerjaan di lapangan. Namun, jangan harap hal itu akan terus terulang. Karena saat ini Bupati Sampang H. Slamet Junaidi telah mengantongi nama-nama kontraktor culas tersebut.

“Tentunya kami akan melihat hasil secara keseluruhan dari hasil kinerja yang dilakukan oleh pihak kontraktor pelaksana selama ini, sehingga nantinya akan menjadi bahan evaluasi untuk program kegiatan selanjutnya,” ucap H. Idi sapaan akrab Bupati Sampang pada wartawan.

Menurut mantan DPRI itu munculnya permasalahan dalam proses pengerjaan dan rekam jejak kontraktor pelaksana, akan menjadi bahan utama sebagai pertimbangan untuk pelaksanaan program di tahun yang akan datang.

“Memang masih ada beberapa kontraktor yang masih kurang memiliki atas perintah pengerjaan yang dimenangkan, sehingga banyak menimbulkan gejolak di masyarakat Sampang,” tambahnya.

Aba Idi kembali menegaskan, satu – satunya cara untuk mengetahui dengan pasti sejauh mana hasil kinerja kontraktor adalah dengan mengecek satu persatu hasil kinerja yang dilakukan oleh pihak kontraktor pelaksana. “Kami sudah mengantongi nama-nama kontraktor yang kurang memuaskan secara kinerjanya, nah rekam jejak ini akan berpengaruh pada tahun ini,” imbuhnya.

“Kami tidak ingin tahu apa nama CV atau PT yang ada, tapi kami ingin melihat siapa orang-orang yang berada di dalamnya, sehingga kami akan melihat pantas tidaknya untuk selanjutnya,” tegasnya.

Tak hanya itu, dirinya juga mengancam akan memberlakukan sistem blacklist terhadap pihak rekanan yang terbukti melakukan kesalahan yang sangat merugikan masyarakat di Kabupaten Sampang.

“Namun perlu dilihat sejauh mana tingkat kesalahannya, kalau memang fatal iya jangan bekerja lagi di Sampang,” Pungkasnya. (FA)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *