TULUNGAGUNG, beritalima.com- Menjelang Bulan Suci Ramadhan 1444 H, Bupati Tulungagung Drs. H. Maryoto Birowo, MM beserta rombongan dan Instansi terkait lainnya, menggelar sidak ke pasar-pasar tradisional.
Sidak dilakukan, guna memastikan stok bahan pokok/sembako selama menjelang puasa sampai dengan Idul Fitri aman, harga bahan tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Kegiatan sidak pasar kali ini, dilaksanakan di dua pasar tradisional yang ada di wilayah Kabupaten Tulungagung, yaitu, pasar Ngemplak dan pasar rakyat Kauman. Senin, (20/3/2023).
Dalam kunjungannya, Bupati didampingi Wakapolres Tulungagung, Dandim 0807 atau yang mewakili, Kejaksaan Negeri Tulungagung (Kejari), Pengadilan Negeri (PN) Tulungagung, OPD dan Instansi terkait lainnya.
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo usai melakukan sidak mengatakan bahwa, Pemerintah Kabupaten Tulungagung selalu menggelar sidak pasar setiap menjelang atau menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan.
“Untuk saat ini, dimana kita harus peka bagaimana menekan inflasi. Oleh Pemerintah diharapkan, semua daerah berkolaborasi, berintegritas antar institusi untuk menangani inflasi ini,” Kata Bupati.
Menurutnya, Inflasi yang harus dilihat salah satunya mengenai kondisi pasar, melihat sembako dari mana yang dominan dan harus diwaspadai mengalami kenaikan harga. Apakah cabai merah, bawang merah, bawang putih, beras atau minyak goreng,
“Kita lihat dari perkembangan di lapangan, di pasar Ngemplak dan pasar rakyat Kauman, tidak ada peningkatan harga secara siknifikan meskipun kita akan memasuki bulan Ramadhan,” ujarnya.
Bupati menerangkan, biasanya, kebutuhan masyarakat akan meningkat saat memasuki bulan Ramadhan seperti ini, karena persiapan untuk slametan (megengan), disini terjadi satu lonjakan harga.
“Makanya perlu kita turun, kita tangani dan kita sikapi. Seperti harga minyak goreng sudah melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET), Karena dari awal memperoleh barang harganya sudah naik, makanya perlu kita pantau,” terang Bupati.
Lanjutnya, nanti meminta tim pangan di Kabupaten Tulungagung, untuk mengadakan analisa,mencari penyebabnya dan menghubungi penyalur-penyalur minyak goreng.
Begitu juga beras, pihak Bulog juga sudah siap antisipasi agar tidak terjadi peningkatan secara siknifikan, dan rata rata peningkatannya sekitar 6%.
Selain beras, paparnya, peningkatan harga cabe merah juga mengalami fluktuasi, ini selalu tinggi terus, bahkan telur juga mengalami sedikit kenaikan harga.
“Perkembangan harga memang sudah mencapai harga yang cukup tinggi, sehingga, ketika menjelang memasuki bulan Ramadhan ada peningkatan harga. Misalkan, dari harga 28 ribu naik menjadi 30 ribu, tetapi masih dalam batas ambang kewajaran,” papar Bupati.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Tulungagung terus melakukan upaya untuk mengadakan pembinaan terhadap peternak, baik itu peternak ayam, pembudidaya ikan yang merupakan kebutuhan konsumsi maupun petani agro sayuran,
“Kami menghimbau, Monggo kita bersama-sama menjaga agar harga pokok sembako tetap stabil selama memasuki Bulan Ramadhan sampai menjelang hari Raya Idul Fitri 1444 H,” himbau Bupati.
Terkait adanya pasar murah, Bupati menjelaskan, nanti akan diadakan dan memang itu sangat perlu, bahasanya, ini belum (Prepekan). Prepekan adalah satu Minggu menjelang puncak hari raya Idul Fitri.
“Prepekan, sudah menjadi tradisi masyarakat Tulungagung khususnya dan sekitarnya. seminggu sebelum hari raya Idul Fitri, biasanya Masyarakat mengumpulkan semua kebutuhan bahan-bahan pokok kebutuhan, disinilah terjadi satu lonjakan atau fluktuasi harga,” pungkasnya. (Dst).